Sunday, July 26, 2009

korban

JAMA'AH TABLIGH IHLAS BERKORBAN DALAM KERJA DA'WAH

Tamu tamu asing itu sangat keheranan oleh kesopanan, kelembutan, menu jamuan, juga hadirnya orang orang dari Negara Negara Islam mayoritas dan minoritas apa lagi yang terdiri dari 'Alim Ulama, Hafidz Qur'an dan Hadits, Muallaf dan menurut pengakuan dari orang yang bersangkutan karena Asbab dari usaha Jama'ah Tabligh yang datang ketempat tinggal mereka. Semuanya sangat kontras dengan informasi yang selama ini dia terima, dan keadaan dalam harokahnya sendiri. Apa lagi setelah mendapat penjelasan bahwa biaya hidup dan perjalanan mereka usaha pribadi masing masing dan tidak ada bantuan dari pihak lain, karena perjuangan Da'wah atau keluar di Jalan Allah di larang minta minta atau mengemis (istilah Indonesia) karena khawatir barang yang di terima nanti dari cara yang subhat apa lagi riba yang membuat hasil dakwahnya akan sia sia belaka bahkan tercabut dari Barokahnya Wahyu Al Qur'an. Padahal rata rata tidak punya pekerjaan tetap sedangkan mereka punya Nishob empat bulan dalam 1tahun.
Pada akhirnya 2 (dua) orang yang sejak awal tak punya senyum sama sekali di antaranya orang yang merampas untaian tasbih tadi. Dengan secara tiba tiba berdiri berkacak pinggang sebelah sedangkan tangan kirinya menuding nuding seperti gayanya WERKUDARA salah satu tokoh per-wayangan Jawa dan ber-koar koar sangat keras tepat di atas seorang Muallaf dari Amerika yang sangat hitam legam: Apa hukum dan dalilnya tinggalkan anak isteri ? Karena salah faham sebab baru mengerti hanya beberapa potong kata bahasa lndonesia, lasung ikut berdiri dan membalas tanya tanya: Sudah berapa lama kamu masuk Islam ? Meskipun aku baru 5 bulan tapi aku tahu hukumnya ! Jawab tamu tak di undang itu. Melihat suarana panas itu semua yang ada di ruangan itu langsung merelai takut terjadi perkelaian. Kamu duduk baik baik dan bicara pakai Adab karena ini lingkungan Masjidnya Allah ! Perintah Syuroh Masjid itu. Kamu tadi sudah saya jawab tapi kamu tidak faham. Kalau kalian tidak ada yang Hafidz Qur'an dan 7500 Hadits,
kalian pulang saja karena kalian tidak ada ilmu untuk BERDEBAT dengan kami ! Kalian hafal Surah At Taubah ayat 23 dan 24 apa tidak ? Coba hafalkan dulu surat At Taubah utamanya ayat 1-24. Namun muncul pertanyaan yang sangat aneh sekali: UNTUK APA ? Penulis yang saat itu kebetulan berada di antaranya, secara pribadi berfikir maaf" apakah harokah yang menurut pengakuan dirinya adalah harokah yang paling anti JT karena di anggap golongan musyrik bahkan meng-KAFIRKAN dan mengharomkan menjawab salamnya ini, malah patut di curigai ke-ISLAM-nya melihat gerak dan ucapannya memakai politik adu domba sehingga membuat perpecahan Ummat Islam di mana mana yang di prakarsai dan di modali oleh misionaris tertentu. Atau di karenakan dari bentuk dari ketidak suksesannya/kegagalan kedua orang tua dan guru mereka menanamkan jiwa dan mendidik terhadap harokah itu. Kadang apa bila mendengar canda orang awam yang cukup meluas di sebutkan jamaah KIRIK TUKANG JENGGONGI WONG LIWAT (bahasa jawa) anjing
tukang/ahli menyalak/ meng-gonggongi orang liwat, dan suka mengusir orang. Lihat saja potongannya saja seperti ANJING yang Harom di makan dagingnya, kalau yang suka tidur Masjid, namanya Jamaah kambing yang Halal di makan dagingnya susunya ber-mamfa'at bikin orang sehat, kotorannya saja laku di jual ! Katanya mereka bercanda. Tidak jarang apa bila penulis berjumpa dengan orang orang yang sedang membicarakan yang katanya jamaah anjing itu, berusaha menghentikan mereka. Akan tetapi karena nenurut mereka, betul betul sudah melebihi batas, sangat sulit membendung pembicaraan orang orang awam itu. Apa bila kalian berambisi untuk mengetahui apa di lakukan dan apa yang kami berikan pada teman teman nanti ikuti peraturan dan program rutin di sini nanti paling 20 hari baru acara ini selesai. Usahakan konsentrasi dan meng-hambalah kepada Allah dan buktikan bahwa kalian yakin pada kalimah LAA ILAHA ILLALLOH dengan betul dan betapa luas llmu Allah, dan luruskan niat kalian apa tugas manusia.
Jika kami di minta untuk menjawab sejak kapan Da'wah dengan cara begini ini di lakukan. Da'wah yang di lakukan oleh Syech Maulana Ilyas Rah.a ini adalah Da'wah yang lstiqomah di jalankan oleh Nabi Muhammad SAW dan para Shohabat Ra. dan di lanjutkan oleh Tabiin dan Tabiit tabiin dan Ulama Ulama Ahlus Sunnah yang terbukti dari tesebarnya Islam keseluruh Dunia termasuk yang datang ke Indonesia ini. Adapun terhambatnya Da'wah ini di sebabkan karena adanya kecemburuan sosial dari Barat dan KAFIR Yahudi dan Nasroni yang di dukung oleh orang orang MUNAFIK penjilat pantat orang kafir yang sangat rakus dengan jabatan dan harta, yang ambisi untuk memerangi dan menghancurkan Islam Agama di Ridhoi Allah SWT. Apa buktinya kalau Dakwah cara yang JT lakukan ini di jalankan sebelum Maulana Ilyas yang kamu katakan sampai ke lndonesia ini ? Tanya salah satu dari harokah yang mengaku hanya kelompok dirinya saja yang benar dan di terima Allah. Kalian tadi mengatakan bahwa keluargamu adalah keluarga campur
campuran bapamu pernah lslam balik lagi kekatolik ibu kamu dari lslam pernah di kristian sekarang gak tahu, saudaramu ada lslam ada katolik dan kejawen, kamu sendiri 4x pindah Agama mengaku lslam, boleh kakek dari bapak ibu kamu lslam keturunan. MisaIkan saja tidak ada para Wali Allah datang ke-Jawa, terus apa Agama yang kata kamu agama keturunan, namun tidak SUCCESS mendidik keturunannya itu ? Para Wali Songo yang datang ketanah Jawa bukan sendiri sendiri dan tanpa program beliau meninggalkan keluarga dan kampung halamannya dan bukan sekedar kebetulan beliau bekumpul dengan sahabatnya yang lain. Para Da'i dan Walinya Allah yang masuk ke tanah Jawa ini tidak hanya satu rombongan saja seperti anggapan kebanyakan orang. Sesungguhnya semua ada 5 priode atau 5 rombongan. Dalam 1 rombongan semuanya berjumlah 9 (sembilan) orang. dan setiap satu rombong semuanya memiliki keistimewaan atau keahlian sendiri sendiri.yang sangat Munasib ada yang ahli tata Negara, ahli ilmu Dinniyah atau Agama,
ilmu technik, ahli seni, dll. Priode yang pertama Amir rombongannya adalah Syech Maulana Malik Ibrohim makamnya di Gresik. 2. Syech Maulana Ibrohim As Samarqondi makamnya di Gresik Harjo Tuban. 3. Syech Maulana Ishak makamnya di Aceh. 4. Syech Maulana Ibrohim Jamadil Qubro makamnya di Pamijahan Jabar. 5. Syech Maula Achmad Jamadil Qubro makamnya di Trowulan Mojokerto. 6. Syech Maulana Subakir pulang Palestina. 7. Syech Maulana Sulthon Hasanuddin makamnya di Banten Lama. 8. Syech Maulana 'Aliyuddin, adik Sulthon Hasanuddin makamnya di gunung Santri Cilegon. 9. Maaf kitabnya terkoyak karena terlalu kuna, hanya beliau pulang ke Tigriets Irak. Selang 9 tahun Hijriyah datang lagi satu rombongan priode yang ke 2, di pimpin Amir rombongan Syech Maulana Rochmat yang di kenal dengan julukan Raden Rochmat atau Sunan Ampel karena bertempat di Desa Ampel Dento Surabaya. Adapun anggotanya yang sebanyak 8 orang itu kebanyakan anggota yang lama di sebabkan anggota yang lama sudah berkurang karena

wafat, yakni Syech Maulana Ibrohim As Samarqondi yaitu ayah Sunan Ampel Syech Maulana Ibrohim Jamadil Qubro sedangkan Syech Subaqir pulang ke Palestina awal tahun ke 8. Priode yang ke 3 datang pada tahun yang ke 7. Priode yang ke 3 ini di Amiri oleh putra tunggal dari Syech Maulana Ishaq wafat di Aceh pada saat mendirikan sebuah Masjid di Banda Aceh. Adapun menurut Kitab Tarihul Auliya', Syech Maulana Ainulyaqin adalah pengamal fiqih Al Hanafiyah yang sangat istiqomah seperti ayahnya, dan yang menjadi Ma'mur atau anggota dari rombongan yang ke 3 ini iyalah: 1. Syech Maulana Rohmatulloh yaitu Sunan Ampel, fiqihnya Hanafiyah. 2. Syech Maulana Maghdum Ibrohim atau Sunan Bonang fiqihnya As Syafi'iyah. 3. Syech Maulana Qosim Syarifuddin atau Sunan Drajat Al Hanafiyah. 4. Syech Maulana Ja'far Shodiq atau Sunan Kudus Al Malikiyah. 5. Syech Maulana Syarif Hidayatulloh atau Sunan Gunung Jati Al Hanafiyah. 6. Syeh Maulana Fatahillah Al Hanafiyah. 7. Syech Maulana Muhammad Sa'id atau
Sunan Kali Jaga pengganti Syech Siti Jennar yang kena HUKUM KISHOS karena melanggar tertib Da'wah pada saat itu. 8. Syech Maulana Ainur Rohmat atau Sunan Sendang 9km di sebelah barat dari Makam Sunan Drajat di desa Sendang satu kecamatan dengan Sunan Drajat. Priode yang ke 4 (empat) Amir rombongannya adalah Sech Maulana Sulthon Fatahillah yang di kenal sebagai Raden Patah cucu dari Raja Brawijaya yaitu Raja Majapahit sendiri, yang Ma'murnya kebanyakan orang lama yaitu: (A) 1. Sunan Giri. 2. Sunan Bonang. 3. Sunan Sendang. 4. Sunan Tembayat. 5. Sunan Geseng. 5. Sunan Kudur. 7. Phai Lie Bang . 8. Syech Maulana Taufiqur Rohman nama Tiong Hwoa-nya K. Cheng Hoo. Perlu di ketahui bahwa ke lima Rombongan ini mulai dari priode yang pertama sampai yang ke lima semuanya di beri BAYAN HIDAYAH atau istilah di dalam kitab Tarihul Aulya' di BAI'AT di Masjid Nabawi Madinatul Munwwaroh al Arobiyyah Saudiyyah, sedangkan rombongan yang seterusnya sudah tidak di Bayan Hidayah di Masjid Nabawi lagi karena

Maaf sedikit diralat pada code (A) adalah urutan priode ke 5 sedangkan code (B) urutan priode ke 4 sebab rusaknya kitab yang kami salin.

Priode rombongan yang ke 5 (lima) di Amiri oleh Syech Maulana 'Umar Syahid atau Sunan Muriya As Syafi'iyah putra Sunan Kali Jaga yang pada saat itu ber-usia 25th. Adapun urutannya ada pada code (A). (B) 1. Sunan Giri. 2. Sunan Bonang. 3. Sunan Drajat. 4. Sunan Sendang. 5. Sunan Gunung Jati 6. Sunan Muriya yang ber-usia 19th. 7. Syech Maulana Taufiqur Rohman yang nama Tiong Hwoa-nya K. Cheng Hoo As Syafi'iyah. 8. Sunan Kudus.
di Kerajaan Demak sudah di dirikan Masjid yang menjadi Markaz beliau dan sudah sering di datangkan dari Negeri Ghujarod lndia sekarang. Dan juga karena tekanan dari misionaris dari Nederland, Portugis, dan Inggris yang menjajah Asia sehingga sangat banyak Ulama yang di bantai oleh mereka. Untuk menyiasati kejahatan orang orang kristian pada saat itu para Da'i kita untuk keluar di Jalan Allah sekarang di sebut Huruj Fii Sabilillah tidak di batasi sebanyak 9 (sembilan) orang lagi dalam satu rombongan, namun program dan tertib Da'awah awal tetap di jalankan dengan Istiqomah. Seperti Nishob, rute perjalanan, program Silatur Rohmi wilyah yg jadi tujuan, Musyawaroh, Ta'lim, tetap di jalankan seperti bisanya seolah olah tak pernah terjadi suatu apapun tetap TAWAJJUH dan tidak terkesan dengan keadaan di luar lingkungan program putusan musyawaroh. Tarjet utamanya adalah Da'wah jadi siapapun manusianya di ajak ber-Tuhan kepada Allah SWT dan ber-'Amal Sholeh. Tidak ber-tuhan kepada Mahluq !

DA'WAH DAN TABLIGH SETELAH PRIODE WALI SONGO

Da'wah yang di jalankan oleh para 'Ulama pada masa itu hanya di rubah sistemnya saja menurut AHWAL atau Anshor yaitu orang yang ber-ketempatan. Adapun para Da'i setelah itu adalah rombongan yang di pimpin/di Amiri oleh Syech Maulana Abdulloh bin Sholeh bin Muchlisin al Hamidi berasal Yaman yang di kenal nama julukan Pangeran DIPONEGORO Panglima perang melawan para penjajah Eropa yaitu NEDERLAND, ENGLAND dan PORTUGIS. Priode inipun bukanlah priode yang perdana seperti yang ditulis oleh pengarang Belanda, namun beliau adalah Amir rombongan priode yang ke 11 setelah priodenya Syech Maulana 'Umar Syahid atau Sunan Muriya. Catatan penulis: Kitab Tarihul Auliya' insya Allah hanya tamat pada priodenya Pangeran DIPONEGORO seorang Ulama peng-Amal Fiqih Asy Syafi'iyah, yang memiliki Karomah yang cukup tinggi dan punya keahlian dalam bidang ke-MILITERAN. sehingga di percayakan sebagai PANGLIMA PERANG maaf beberapa lembar terakhir hilang. Sedangkan tulisan yang lain berjudul DAWA'H para PAHLAWAN

Begitu juga rombongan rombongan selanjutnya sampai pada rombongan Panglima Besar Sudirman, KH. Achmad Dahlan tokoh pendiri Organisasi Muhammadiah dengan tujuan untuk menggalang Ummat Islam agar mau bersatu melawan penjajah KAFIR bukan mendakwahkan suatu faham seperti yang di lakukan seorang tokoh KOMUNIS dari Sumatra Barat yang sengaja meng-obok obok ormas ini untuk mengadu domba dengan ormas ormas ISLAM yang lain agar supaya selalu bersilang pendapat untuk melemahkan ISLAM. Sebetulnya menurut pengamatan pengamatan para pakar sejarah Perkebangan DA'WAH ISLAMIYAH sebelum tahun 1900-1951 Da'wah yang berjalan adalah Da'wah secara ber-rombongan dan seluruhnya tercatat sebagai PAHLAWAN KEMERDEKAAN INDONESIA yang berusaha mempertahankan HUKUM SYARIAH ISLAM dan selalu mendapat tantangan orang orang non Agamis dan MISIONARIS. Contohnya saja perobahannya lagu Indonesia RAYA, PANCASILA dll lihat saja perbedaan yang asli pada menu LAIRE LAGU INDONESIA RAYA.

MENGAPA HARUS KE INDIA PAKISTAN BUKAN MEKKAH ATAU MADINAH ?

Ilmu

PEMBAGIAN ILMU MASAIL ILMU FADHO'IL


Di dalam kedah Jama'ah Tabligh menyebutkan bahwa Syarat Amal di terima adalah apa bila sudah mengetahui Fadhilahnya janji Allah dalam ber-Amal tersebut. Sebagai mana Hadits: Barang siapa yang berpuasa karena Iman dan Ihtisab (Berharap pahala).Al Hadits, maka Nabipun menganjurkan bahwa apabila beramal harus mengharapkan fahala. Seorang Ustadz mereka di Masjid Jami' Kebon Jeruk di dalam ceramahnya mengatakan: Beramal karena mengharapkan janji janji Allah adalah suatu bentuk Keihlasan. Ulama mereka mengatakan: Sebagai mana orang hendak menikah dengan seorang gadis. Ketika selesai menikah, sang gadis bertanya, untuk apa kamu menikah ? Siperjaka apa bila menjawab, aku menikah karena ingin mendapatkan hadiah perkawinan ! Maka tentulah sang gadis akan marah besar. Karena seharusnya dia kawin karena ingin mendapatkan gadis itu, niscaya betapa gembiranya gadis itu, ia sangat bangga karena di cintai sang suami. Perkara hadiah itu hanyalah efek dari hasil per-nikahan.
Begitu pula dalam beramal harus tetaplah Ihlas dan semata mata hanya karena Allah SWT sedangkan janji janji Allah pasti akan di dapatkannya. Orang yang bermal tanpa yakin kepada janji Allah maka, bagaikan Pesawat terbang yang tanpa mesin. Itulah sebabnya kena apa Jama'ah Tabligh setiap harinya Ta'lim Ilmu Fadho'il 2 kali yakni di Masjid bersama Jama'ah Masjid dan di Rumah bersama keluarga mereka. Maulana Ilyas Masyayeh besar mereka mengatakan: Ilmu Masa'il di ibaratkan ban depan kendaraan yang berfungsi sebagai kemudi arah kemana tujuannya tentunya saja kearah yang benar sedangkan Ilmu Fadho'il di ibaratkan ban belakang yang berfungsi sebagai power pendorong dan penarik. Mereka juga mengatakan: Lihatlah karena orang orang Tabligh rajin belajar ilmu Fadho'il, maka hasrat untuk ber-Amal mereka hanya di tujukan untuk dirinya sendiri tidak menilai dan mengoreksi amal orang lain, sehingga ketika belajar ilmu Masa'il tidak akan menyalahkan orang lain karena Agama adalah untuk dirinya sendiri
dan hanya mencari Ridho Allah saja. Sedangkan orang yang tidak pernah Ta'lim Fadho'il tetapi langsung pada Masa'il maka lihatlah mereka kontan menjadi keturunan Malaikat AZAZIL La'natulloh yakni IBLIS dan mereka sangat CONGKAK sekali meskipun mereka meng-klaim dirinya sebagai ulama atau santri namun karena semuanya adalah hasil dari KARBITAN, meskipun memproklamirkan anti syirik dan bidah lupa bahwa dirinya 100% melakukan hal itu. Dengan itu karenanya mereka selalu merasa melebihi kepusan Allah AK HAKIM yang mengoreksi Amaliah dan kesalahan orang lain, dan pada akhirnya agama tidak untuk dirinya akan tetapi untuk orang lain, sehingga mulailah mereka menjadi ahli Fatwa, mem-Bid'ahkan bahkan meremehkan Madzhab yang di Ijma' oleh para Ulama. Masyech mereka mengatakan: Penokan terhadap Madzhab dengan mentah mentah akan lebih banyak membawa dirinya dan orang lain kepada kesesatan. Jama'ah Tabligh tidak ada Ta'lim Masa'il yang Khusus dalam Tabligh, akan tetapi mereka menggiring dan
mengarahkan kepada Pesantren, Madrosah, dan Ustadz dan Ulama masing masing walaupun beliau ikut dalam Khuruj. Sehingga jikalau kita saksikan di Markaz Markaz mereka tidak ada penyeragaman di dalam Sholat seperti yang ada dalam harokah. Justru di dalam perbedaan, mereka sangat harmonis sekali, dan tidak ada yang menyalahkan di antara satu dengan lain. Prinsip dari Jama'ah Tabligh adalah harus menghargai Persamaan bukan menghargai Perbedaan, sehingga kebanyakan harokah yang lain berpecah pecah dengan Muslim lainnya. Apa bila ada suatu kelompok yang selalu menjelekkan kelompok yang lain, boleh kita pelajari Akidah atau Tauhid mereka. Bisa di katakan IMAN mereka sedang SAKIT. Sangat perlu di kasihani dan harus kita sengkuyung bersama untuk mengobati sisakit. Jika ada saudara kita yang sedang sakit mata kabur kita harus segera membantu mengobatinya. Jika kita biarkan khawatir bisa menulari saudara kita sehat. Jangan jangan orang yang di pandang di anggap cacat, padahal ia sedang sakit mata.
Penulis sendiri sering bertemu dengan salah satu anggota harokah anti JT yang mengharomkan sesuatu yang menurut Al Qur'an dan Hadits adalah Halal dan Mubah. Mereka sangat beraninya membuat HUKUM sendiri tanpa melihat dampak kedepan dan mereka mengatakan hukum itu hanya 3 tiga saja yakani Halal, Bid'ah dan Harom saja setelah di tanya dalilnya yang Mutlak mereka tidak tahu. Padahal menurut yang pernah pelajari dari kecil, kunci HUKUM dalam ISLAM berjumlah 5 perkara yaitu: 1. Halal. 2. SUNNAH. 3. MAKRUH. 4. MUBAH. 5. HAROM. Contohnya: JT harom, THORIQOH harom, membaca SHOLAWAT NARIYAH harom, membaca Suroh YASIN didekat orang MATI harom, pakai celana yang menutupi mata kaki harom, Ucapkan SALAM kepada orang tak dikenal yang tidak se-amalan harom, bertegur sapa harom, GOLPUT dalam PEMILU harom, SMS harom, bikin WEBSITE harom, main INTERNET harom, jual semua bentuk AKSESORIS harom, jual dan tanam TEMBAKAU harom, MULTI LEVEL harom dan masih banyak lagi. Ciri ciri mereka yang suka menyerang:
1. Selalu ber-praduga buruk kepada orang. 2. Yang tidak seamalan dengan mereka dikatakan KAFIR tempatnya di WC/JAMBAN wajib masuk NERAKA. 3. Anti mengucapkan SALAM. 4. Hampir seratus persen mereka tidak bisa baca kitab kuning/huruf Arab tanpa harokat terbukti karena penulis punya Al Qur'an 30 Juz tanpa harokat semua orang yang sengaja datang untuk berdebat hampir ratusan orang satupun tida ada yang bisa meskipun hanya satu kata saja.

AWAS HATI HATI DENGAN BAHAYA LATEN KOMUNIS dan MISIONARIS AGAMA TERTENTU yang MENYUSUP kedalam HAROKAH HAROKAH ISLAM !

6. SASARAN DA'WAH JAMA'AH TABLIGH ADALAH ORANG BODOH, ORANG MISKIN, ORAMMG BER-DOSA, (PREMAN, DAN PARA KOROPTOR DSB)

Pernah seorang yang di tuakan di antara mereka di tanya, kena apa Jama'ah Tabligh tidak ada sempalannya, di seluruh dunia juga tidak ada tablig tandingan, dan juga tidak ada pernah terjadi keributan dalam kepemimpinan, perbedaan dalam program dll. Maka mereka mengatakan: Perbedaan antara Jama'ah mereka dengan Jamaah lain adalah dari komponen pendukungnya. Jama'ah Tabligh dalam musyawaroh betul betul mengandalkan ILHAM dari Allah tidak berdasarkan banyaknya suara persetujuan seperti caranya orang KAFIR yang hanya mengandalkan hawa nafsu saja. Jama'ah mereka masih merasa belajar tawaddhu' meskipun adalah Ulama' besar atau seorang Ustadz sekalipun juga belajar patuh dengan keputusan Amir mereka. Jama'ah mereka di bangun dari orang bodoh yang hanya ikut saja dan tidak ada inovasi, namun mereka belajar tho'at kepada aturan atau tertib Jama'ah dan mereka adalah orang miskin yang tak punya uang untuk bikin tandingan seperti orang kaya atau orang pandai yang jika usulan tidak cocok nafsunya,
dan di tolak maka dia akan bikin jamaah tandingan karena merasa punya uang untuk mengumpulkan masa tandingan. JAMA'AH mereka di bangun oleh orang berdosa sehingga mereka hanya ingin dobat agar dosanya di ampuni sehingga meskipun dengan cara apapun yang penting tobatnya di terima. Orang miskin tidak punya cita cita yang muluk muluk sehingga hidupnya hanya untuk hari ini saja siap untuk berkorban kapan saja untuk menyebarkan Agama Allah SWT. Sedangkan harnkah/organisasi kain sangat senang apa bila orang pandai, orang kaya, para pejabat, orang sholeh, ulama yang ikut dalam jamaah mereka.

7. DAKWAH JAMAAH TABLIGH TIDAK TERKESAN DENGAN KEKUASAAN

Masyayech mereka di Pakistan yakni Syech Abdul Wahab ketika melihat Pejabat pejabat penting ke Markaz besar mereka dengan pakaian dan atribut formil serta pengawalan ketat dsb maka langsung saja beliau memerintahkan pejabat itu pulang dan boleh kembali lagi dengan berpakaian ibadah biasa saja karena sangat khawatir Jama'ah di Markaz Reweind yang setiap harinya berjumlah tidak kurang dari 20.000 Jama'ah kehilangan Tawajjuh kepada Allah dan hatinya bergeser kepada kekuasaan yang seolah olah Agama di bangun dengan kekuasaan, dan akan meyakini bahwa Agama sebetulnya adalah wujud dari segala Pengorbanan.

8. DAKWAH JAMA'AH TABLIGH TIDAK TERKESAN DENGAN HARTA DAN KEKAYAAN

Di Pakistan yang menjadi Markaz terbesar di seluruh Dunia ( yang setiap harinya hadir lebih kurang 20.000 Jama'ah dari seluruh Dunia ) pernah di datangi oleh Presiden Pakistan Nawaz Syarif dan beliau membawa satu koper besar berisi uang untuk operasional Markaz. Syech Abdul Wahab rah.a langsung menolak semua yang beliau bawa sehingga Nawaz Syarif mengatakan: Ya Syech, anda tidak akan menemui lagi orang yang membawa uang sebanyak ini untuk Markaz selain saya ! Maka Syech Abdul Wahab menjawab dengan senyum khasnya: Dan anda tidak akan menemui orang yang akan menolak uang sebanyak ini selain saya ! Seorang Dokter yang sudah aktif ikut Jama'ah mereka berceritera, selama dia datang di Markaz mereka tidak ada satupun orang yang menyodorkan proposal atau List sumbangan, bahkan menolak kotak amal yang berjalan sehingga tidak wujud di sini, dan tidak ada satupun pembicaraan tetang uang sumbangan. Tidak seperti yang ada pada Jamaah atau pengajian lainnya yang isinya cerita tentang dana melulu,
bahkan membabi buta menghadang jalan raya mengacungkan mengemis pengguna jalan raya dan meminta kesana sini kadang membagi bagikan kupon infaq atau proposal ke instansi instansi dll yang intinya ingin menarik uang ummat untuk membiayai perjuangan katanya padahal tak tau asal usul uang itu berasal dari cara yang halal, subhat, apa yang harom bahkan dari orang KAFIR.

9. DAKWAH JAMAAH TABLIGH TIDAK BERPOLITIK

Seorang di antara Jama'ah senior mereka saat di tanya tetang politik: Kena apa kalian tidak berpolitik bukankah Rosululloh berpolitik juga ? Orang itu menjawab: Kalau kalian jeli mengamati pilihan untuk tidak berpolitik karena orientasi anda sebetulnya berbeda bukankah gerak kami ini adalah sebuah Politik juga yakni Politik untuk tidak berpolitik praktis. Mereka mengatakan: Kalau Rosululloh, dulu Politiknya adalah merendahkan diri sendiri dan meninggikan orang Muslim lainnya, sopan santun. dan sangat hormat meskipun yang di hadapi adalah orang kafir sehingga mereka masuk Islam. Sabda beliau AL MUSLIMU AHUL MUSLIM yakni satu orang Muslim adalah saudara seluruhnya, bukan CONGKAK semacam orang KAFIR. Akan tetapi kalian kena apa berpartai politik, meredahkan orang Muslin, saling mencaci, saling mengkritik dan kalian CONGKAK meninggikan diri sendiri seolah olah hanya kalian ummat yang TERBAIK ? Apakah kalian lupa bahwa Malaikat AZAZIL adalah Pemimpin para Malaikat yang di LA'NAT oleh
oleh Allah SWT karena CONGKAK ? Dan apakah kalian lupa bahwa hanyalah Allah AL MUDZILLU yang Maha Menghinakan segala MahluqNya ? Allah SWT sangat Muruka kepada orang yang menyamai HakNya dan apakah kalian lupa bahwa itu adalah perbuatan SYIRIK yang sangat besar ? Atau anda masih belum pernah belajar ilmu Tauhid yang benar? Pernah suatu saat Rosulloh di tanya oleh satu Shohabat: Ya Rosululloh 'amal apakah sehingga kedua orang tua kami di ADZAB api neraka? Rusululloh menjawab, janganlah kalian berbuat sesuatu yang sehingga orang lain mengatakan bahwa orang tuamu tidak sukses mendidik kamu sedangkan kalian masih banyak berhutang kepada mereka, misalkan setetes susu ibumu bila kau bayar sampai kiamatpun tak akan lunas sedangkan Allah tidak me-RidhoiNya dan jika kalian melakukan dosa kecil maka sesungguhNya Allah mencampakkan mereka berdua kedalam Api NerakaNya. Dalam politik Islam yang ada sekarang pada umumnya ingin menurunkan orang lain dan selalu meninggikan diri sendiri berbeda dengan
politik Nabi sendiri, sedangkan Nabi datang kdpada raja untuk menawarkan Iman b bila mereka tak mau tidak perlu di turunkan seperti Najasy yang bila mereka menolak maka di wajibkan bagi mereka membayar Jizyah, dan setelah itu di perangi. Adakah pada zaman dan hari ini berpolitik seperti Rosululloh ini...? Mereka bukan tidak berpolitik justru mereka sangat terlihat dalam usaha Da'wahnya dan mereka saat ini sedang membuka jalan agar wujud politik Rosululloh yang sebenarnya di mana mana dari Da'wah. Mereka datang kepada pejabat pejabat bahkan kepada raja raja agar ambil bagian kerja Da'wah sebagai maksud hidup mereka. Mereka sedang mengambil asset Amerika secara perlahan lahan. Mereka mengantar Jama'ah Jama'ah Da'wah ke Inggris dan ke Amerika dan mereka membuat usaha sehingga turun di Amerika dan Inggris. Jika orang orang Amerika dan Inggris telah masuk Islam bukankah asset mereka nanti akan menjadi asset Islam ? Syech Abdul Wahab sebagai Amir Da'wah Pakistan mengatakan: Dahulu kami
sebelum membuat kerja Da'wah, bangsa kami datang ke Amerika dan Inggris hanya khusus untuk cari duwit saja untuk membangun Pakistan. Akan tetapi setelah kerja Da'wah, kami cari uang di negeri sendiri setelah dapat, kami belanjakan setelah pergi ke Amerika dan Inggris untuk agar supaya orang Amerika dan Inggris mendapatkan Hidayah. Ketika Utusan Usamah bin Laden datang ke Reiwind maka Syech Abdul Wahab memberi Nasehat: Kena apa kalian mengajak orang Islam di sekuruh Dunia untuk memerangi Amerika ? Kita Da'wahkan mereka dahulu dan Doakan agar mereka mendapatkan Hidayah. Bahkan menurut pengakuan angota mereka, ada beberapa pemimpin Dunia telah ikut keluar di Jalan Allah bersama mereka seperti Putera Mahkota Kerajaan Qatar dsb. Mereka datang orang orang Pemerintah bukan untuk mengambil Kekuasaan mereka akan tetapi agar supaya Pemerintah mau mengamalkan Agama di dalam menjalankan roda pemerintahannya, begitu juga orang kaya bukan untuk di ambil hartanya akan tetapi agar para orang kaya
dapat mentho'ati amanah Allah SWT dengan hartanya. Sehingga tidak mengherankan apa bila para pejabat, para Ali Ulama, orang kaya, artis, orang miskin, preman dll. semuanya sama sama amalkan Agama dengan sempurna, dan apa bila para Alim Ulama, pejabat pemerintah, telah ambil bagian kerja bersama mereka, memiki ke tho'atan yang tinggi kepada para Ulama mereka di India dan Pakistan, sehingga mereka sangat mudah di arahkan. Berbeda dengan yang terdapat pada harokah lain, yang nampaknya semacam orang taat namun setelah di amati, dia hanya takut kepada ulamanya sehingga jika berada didepan sang ulama seolah menyembah nyembah padanya dan setelah jauh berani berbuat ma'siat dan berbuat DHOLIM.

10. DAKWAH JAMAAH TABLIGH TIDAK MEMINTA UPAH

Mereka hanya minta bayaran hanya dari Allah saja, dan tidak ada maksut untuk mengambil uang dari Mad'u ( Orang yang di Da'wahi ). Dan inilah yang menyebabkan mereka banyak di tetang oleh orang yang menjadikan dakwah sebagai mata pencaharian, dan mereka merasa ter-usik dengan kehadiran Jama'ah, sehingga mereka menghalangi Jama'ah di dalam kampung nya, mereka katakan: ini garapan saya dan di sini sudah alim semua, makanya kamu jangan Dakwah di sini ! Tetapi kebanyakan Ustadz, penceramah yang telah ikut Jama'ah Tabligh baru tahu bahwa selama ini mereka bukanlah Da'i yang betul, akan tetapi hanya sebagai Mad'u (orang yang di di dakwah), karena mereka dakwah jika ada panggilan dan kalau ada duwitnya saja. Bahkan meeka berkelakar: Dulu kami setelah ceramah pulang kerumah, Istri saya Tanya Entuk Piro (dapat berapa)? akan tetapi setelah ikut Da'wah yang betul, ("Jama'ah Tabligh") maka pertanyaan istri saya berubah balik kanan Tanyanya Entek Piro (Habis berapa) duitnya ?

11. JAMA'AH TABLIGH TIDAK TERKESAN DENGAN JASA DAN PUJIAN ORANG

Pada suatu saat ada satu gerombol orang yang menyatakan dirinya sebagai ustadz yang mewakili anak buah masing masing dari beberapa harokah datang ke Markaz mereka di Jawa Timur yang katanya ingin memperbaiki Akidah dan Syariah Jama'ah Tabligh yang secara keseluruhan. Orang orang itu bertanya tentang hukumnya Huruj yang menurut mereka katanya Bid'ah dan Haram yang mencelakakan keluarganya kepada seorang yang sedang duduk asyik memutar seuntai tasbih kecil. Kamu tahu tidak barang macam begini ? Tanyanya dengan suara lumayan keras nyaris berteriak sambil merampas tasbih itu dan melemparkannya ketumpukan alas kaki di luar Masjid. Dengan sedikit terperanjat sambil melongo menatap orang yang tiba tiba hadir tanpa ucapan salam itu sejenak. Dengan segera ia mendahului mengucapkan salam dengan Fasyich dan sempurna sambil mengulurkan tangannya untuk mengajak berjabatan, namun untuk yang ke dua kalinya laki laki itu terperanjat di sebabkan oleh jawaban salamnya yang Ihlas di jawabnya dengan
ucapan "ALAIKASAAM" dan uluran tangannya dengan menjauhkan diri sambil menyebunyikan tangannya kebalik punggungnya. Dengan serentak orang orang yang berjulah 16 itu terkepung sangat rapat bukannya mau mengeroyok untuk memukuli orang asing itu, namun sangat mentakjubkan sekali, sehingga membuat rombongan orang asing bingung dan sangat keheranan sambil memasang kuda kuda. Bagai mana tidak, mereka yang mengepung orang orang asing itu hampir berbarengan mengucakan salam sambil tersenyum penuh rasa bersahabat duduk bersila dan sebagian IFTIROS rapi. Tuan tuan silahkan duduk kami menghormati tamu kami tentunya ada maksud baik karena Allah ! Sambil tersenyum manis mempersilahkan dengan sopan. Dalam keadaan bingung berkepanjangan orang asing itu duduk satu persatu. Belum habis rasa herannya datanglah beberapa orang petugas Hidmad membawa makanan kecil dan buah buahan. Tak lama kemudian setelah mempersilahkan makan para tamunya laki lembut itu membuka Muqoddimah tentang Kebesaran Allah dan
dan mengecilkan Mahluq dengan uraian Maksud Hidup Ummat Nabi Muhammad SAW laki laki lembut itu yang ternyata adalah salah satu dari Syuroh Masjid yang menjadi Markaz mereka lalu mempesilahkan menyampaikan maksud kedatangannya. Melihat tamu tamunya bingung saling tunjuk dan saling menyuruh untuk berbicara, Suroh Masjid bertanya dengan nada bijak: siapa orang yang di tunjuk sebagai Mutakallim di antara kalian saat musyawaroh tadi ? Maksudnya apa ? Tanya salah satu tamu asing itu dengan nada tinggi. Siapa yang menjadi amir di antara kalian ? Tamu tamu itu saling colek dan menatap dengan temannya, akhirnya orang yang berbicara pertama kali tadi angkat lagi: Amir amir kami tidak ada yang ikut kalau hanya menghadapi orang orang JT jawabnya agak keras. Jadi di antara kalian tidak ada yang bertindak sebagai Amir tanya Syuroh Masjid lagi. Lalu apa maksud kedatangan kalian kemari ? Apa Hukumnya Huruj yang Tabligh kerjakan dan tunjukkan Dalilnya ! Hanya itu saja: Tanya Syuroh sambil tersenyum

Di antara kalian ada yang Hafidz Qur'an atau Hafidz 7500 Hadits ? Gak ada katanya setelah saling bisik antara tamu asing itu. Ada yang Hafidz Suroh At Taubah dari ayat 1 sampai ayat 24 ? Ternyata jawabannya sangat aneh dan mengejutkan para hadlirin hampir separuh di dalam Masjid itu. Untuk apa ? Menyadari kekeliruan ucapan temannya tamu tamu asing itu hanya saling bertatapan saja. Mari kita tunda dulu sejenak hayo pindah kesana sebentar nanti kembali kesini lagi kita nikmati apa adanya ! Para tamu itu terkesima melihat kearah yang di tunjukkan oleh sesepuh Masjid itu. Entah terkejut untuk yang keberapa kalinya para tamu asing itu setelah di cerek/moci besar dan bersih berisi air dan timba besar yang kosong. Mari cuci tangan ajak orang di hadapannya. Dengan masih terheran heran melihat hamparan plastik seperti sajadah panjang berderet deret memenuhi lebar Masjid besar itu di kelilingi orang orang yang saling berhadapan dan tiba tiba terdengar kur Do'a makan di belakang punggungnya.
Bagaikan mendengar ledakan dahsyat seretak menoleh kebelakang melihat orang orang yang mengucapkan Do'a makan itu. Setelah tiba gilirannya pada dirinya paratamu asing itu sangat terkesima hidangan nasi dengan lauk 4 kepala kambing lengkap daging bagus dan jeroannya serta masing masing segelas susu segar dengan masakan ala Pakistan. Dari keheranannya hingga terkejut mana kala Syuroh Masjid itu mempersilahkan makan. Setelah selesai para tamu itu di ajak keruang Ulama yang cukup luas 11x25m dan di situ sudah banyak orang orang Arab, India, Pakistan, Bangladesh, Amerika, Australia, England Thailand, Malaysia, Singapura yang terdairi 17 rombongan dari 21 Negara yang sedang menunggu waktu Jurur/ ljtima' yang tinggal 6 hari lagi. Makin bertambah bingung para tamu asing itu, menghadapi kenyataan di depan matanya. Di dalam ruangan itu tidak ada pembicaraan lain terkecuali hanya berkenalan dan maksud dan tujuan keluar di Jalan Allah.

Fitnah

ORANG ORANG AHLI FITNAH DENGAN PRINSIP YANG PENTING BUKAN JAMA'AH TABLIGH


Yakni orang yang tidak mau tabayyun terlebih dahulu karena kebodohannya, karena dari hasil membaca selebaran, atau hanya ikut ikutan orang lain yang punya bakat ahli fitnah. Karena kebanyakan kecaman terhadap Jama'ah Tabligh di buka secara terbuka di koran, majalah islam atau di internet. Orang yang berhati kotor, ada kebecian, hasat, maka langsung menelan begitunya saja dan menyebarkan fitnah. Seperti ada beberapa khotib Jumah menyuarakannya di dalam mimbar mimbar Masjid. Umumnya kecaman dengan gaya yang sama, dan hanya itu itu saja yang di bicarakan seperti: Orang Tabligh menyembah kubur, meninggalkan anak istri dholim, mengotori Masjid, dunianya perdagangannya bangkrut gara gara keluar, hajinya ke Pakistan bukan Mekah dll. Dan semua ini kalau di usut, berasal dari satu buku yang di tulis oleh orang tak di kenal dalam keilmuan yakni TUARIJI yang berdar di seluruh dunia yakni kitab Hujjatul Balighoh dan yang satu lagi oleh SUPARJI buku yang beredar di Jawa. Yang sangat mengherankan
kadang kadang orang yang pernah ikut dalam Jama'ah Tabligh namun setelah di usut satupun tidak tau istilah istilah dalam Jama'ah Tabligh tidak mengerti adab adab dan Doa Masnunah. Padahal istilah istilah yang merupakan bahasa sehari hari dari Jama'ah, bahkan mereka sangat buta seperti misalnya: Haqohnya di mana ? Istilah Tasykil, Tafaqud, Targhib, Zihn, Zumidar dll bahkan code angka: 1, 2, 3, 4. Mereka seperti anak kecil yang punya mainan tidak boleh di pinjam siapapun, sehingga mereka hanya ingin Agama Jaya lewat tangan mereka sendiri, sedangkan yang lain ya gak boleh. Kadang kadang cacian kepada Jama'ah Tabligh sangat tidak menguntungkan bagi mereka sendiri sedikitpun bahkan merugikan mereka secara waktu, harta dengan selebarannya dsb. Kadang mereka paham dari orang yang membaca hasutan mereka hanya sedikit saja yang terpengaruh, namun itupun hanya dari orang tidak mengikuti tertib tabligh dengan betul, dan orang hanya cari keuntung dunia / salah niat dajkam tabligh. Akan tetapi

karena sudah di semangati oleh prinsip: Yang penting Bukan Tabligh". Mereka sangat kompak untuk akhirnya dalam kekecewaan Dunia dan Aherat.

Syeh Maulana Saad al Kandahlavi dalam ceramahnya mengatakan: Orng yang menentang kerja Da'wah, seperti membenturkan kepalanya sendiri ke karang yang besar, niscaya akan hancur. Tertib di dalam Al Qur'an jika Da'wah datang maka orang yang menerimanya akan di Muliakan, sedangkan orang yang menolaknya bahkan menghinanya akan di hancurkan Allah SWT

PERBEDAAN DAKWAH JAMAAH TABLIGH DENGAN HAROKAH LAINNYA

1. DAKWAH MEREKA MENDATANGI MANUSIA DENGAN BERJALAN KAKI / BIL AQDAM

Jama'ah Tabligh mempunyai cara Da'wah yang konvensional yakni Da'wah Bik Aqdam dengan berjalan kaki menjumpai manusia, sedangkan hampir semua harokah yang lainnya berdakwah di datangi manusia seperti kajian kajian mereka, yang datang adalah orang yang datang memang akan mendengarkan dakwah mereka. Bahkan menurut penelitian hampir 100% harokah sengaja mempromosikan diri dengan isapan jempol berdagang obat di pinggir jalan yang menjanjikan. Dengan kemajuan media masa sebagai tumpangan sarana Radio, TV, Majalah, Bulletin untuk media dakwahnya. Sedangkan pada Jama'ah Tabligh di Markaz Da'wah mereka, Computer saja tidak ada. Juga sekali yang mengakui bahwa dirinya adalah penceramah yang di undang oleh masa, dan menawarkan diri kepada media masa Televisi, Koran, Majalah, dan Bulletin. Bahkan mereka dengan beraninya menggunakan atau bertuhan kepada Propaganda besar besaran dan pasang Iklan untuk mengumpulkan masa dalam kongres mereka tidak yakin pada kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.

Sedangkan Jama'ah Tabligh sangat tidak yakin kepada mahluq yakinnya hanya kepada Allah saja, sehingga cara mereka Da'wah dengan senyap senyap, akan tetapi dalam Ijtima' mereka pada 5 wilayah Indonesia, di hadliri oleh ratusan ribu orang, padahal tidak ada satu iklanpun yang tertempel di jalan jalan, bahkan di Markaz mereka sekalipun tidak ada. Ketika ada orang yang mengkritik mereka: Bagai mana mungkin Da'wah masih cara begitu datang ke rumah rumah tidak Efisien bukankah sekarang sudah ada TV Radio cukup kita ngomong di Studio dan di dengar oleh orang banyak di rumah rumah mereka. Mereka katakan: Kami tidak akan bergantung pada mahluq kami hanya bergantung keada Allah saja. Dahulu Shohabat Nabi Da'wah dengan cara mendatangi manusia maka satu negeri masuk Islam, satu kota masuk Islam, satu kampung masuk Islam. Kini orang Dakwah lewat Majalah, TV, Radio, adakah satu keluarga saja masuk Islam ??? Tetapi saksikanlah satu Jama'ah di hantar ke Pegunungan Tengger dengan berjalan kaki maka 124
Kepala Keluarga Hindu telah masuk Islam. Ulama mereka mengatakan Da'wah yang tidak dengan cara Nabi, maka semuanya hanya inovasi saja, atau imitasi dan tidak akan mendatangkan ketakwaan. Tetapi kita Da'wah harus duplikasi sehingga menjadi Asbab Hidayah.

2. MODAL DA'WAH MEREKA ADALAH HARTA DAN DIRI

Berbeda jauh dengan harokah lain, yang jika ingin mengadakan kegiatan apapun apa lagi yang bersifat pengiriman tenaga Da'i-nya, pasti akan bingung mecari dana di luar, dan di Masjid Masjid selalu di umumkan soal dana dan terkadang sampai bertengkar antar pengurus dalam soal penyusutan dana. Jama'ag Tabligh sangat berbeda, mereka tidak pernah berbicara tetang duit. Setiap orang yang ingin keluar di Jalan Allah, mereka membawa uangnya sendiri sendiri untuk membiayai kebutuhannya sendiri. Tidak ada yang di umumkan Jama'ah Tabligh butuh dana untuk kirim Jama'ah ke Irian Jaya dsb, bahkan kotak infaq saja tidak ada di Markaz mereka apalagi kotak yang berjalan jalan seperti di Masjid lain.

3. DA'WAH JAMA'AH TABLIGH SASARANNYA KEPADA AKAR BUKAN RANTING YAKNI KEPADA IMAN BUKAN FIQIH.

Banyak harokah yang tidak sabar melihat cara kerja Jama'ah Tabligh yang hanya bicara tentang Iman dan Amal Sholeh melulu. Sementara harokah lain yang otaknya bersemayam SYAITHON, dan di jalankan hanyalah nafsunya, yang mereka inginkan bukan amar ma'ruf tetapi hanya Nahi Mungkar menghancurkan kemaksiatan dll. Orang tua dari Jama'ah mereka mengatakan, Rosululloh SAW tidak pernah menghancurkan berhala dengan tangannya agar shohabat tidak menyembah berhala, akan tetapi Rosululloh SAW menghancurkan berhala yang berada di dalam hati para shohabat, sehingga ketika hati mereka sudah penuh dengan kebesaran Allah, dan akhirnya berhala yang telah di nafikkan, maka berhala pernah dipujanya, pada akhirnya di hancurka oleh tangan mereka sendiri. Mereka mengatakan: Da'wah Nabi adalah menanamkan Iman dahulu, membetulkan keyakinan maka setelah yakinnya betul, maka nanti tinggal membetulkan Amal manusia. Syeh Yusuf rah.a sebagai Amir Jama'ah Tabligh priode yang kedua di tanya seorang Ustadz: Kenapa
orang Tabligh tidak Nahi Mungkar menghancurkan kemaksiatan dan kemungkaran secara langsung qok hanya Amar Ma'ruf saja ? Tanyanya dengan nada tinggi agak marah karna semangatnya. Maka dengan santainya Syech Yusuf rah.a menjawab sambil tersenyum: Hadits tentang hal ini bunyinya , JIKA KAMU MELIHAT KEMUNGKARAN MAKA RUBAHLAH BUKAN HANCURKANNYA TAPI RUBAHLAH ! Pernah belajar Ilmu Nahuu apa tidak ? Lihatlah oleh kamu ! Orang orang yang telah keluar di Jalan Allah telah merubah kehidupannya kedalam ketho'atan ! Dengan wajah merah semua mereka ber-groub, setelah saling colek, langrung pulang tanpa pamit membawa malu. Menurut mereka definisi berkembangnya Agama di tamsilkan sbb: Seperti Bayi dan Mayat yang dapat berkembang. Bayi yang di rawat dengan baik, sabar maka walaupun lambat bayi ini akan berkembang, dan akan di sayang oleh orang banyak. Setelah dewasa akan ada manfaat. Tetapi mayat jatuh di kali juga akan berkembang menjadi besar dalam hitungan jam, cepat bukan ? Akan tetapi baunya
busuk bukan main dan tidak di sukai orang karena menjadi penggangu. Begitu pula halnya dengan Agama yang berkembang dengan ushul yang benar walaupun lambat akan menjadi manfaat bagi ummat, akan tetapi tidak mau ikut ushul yang cepat maju namun menjadi MUDLOROD buat seluruh ummat dan menghancurkan Islam secara global liwat tangan orang KAFIR.

4. DA'WAH JAMA'AH TABLIGH TIDAK MENGIKUT SUASANA DAN KEADAAN
Da'wah yang di buat dan di jalankan oleh Jama'ah Tabligh, mereka tidak terkesan dengan suasang dan keadaan baik dalam keadaan aman ataupun genting atau rawan, Panas atau dingin, susah maupun senang, mereka keluar di Jalan Allah mengikut nishob yang mereka tentukan sendiri. Tidak seperti Harokah lainnya, yang baru kirim Jamaahnya sebelum ada kejadian tertetu. Misalnya ada pemurtadan, ada gempa bumi, tsunami, orang Islam yang sedang di perangi, barulah mereka bingung menggalang mencari dana, bahkan sampai berani minta minta sana sini ke-Masjid Masjid, Musholla, Terminal, Pasar, dengan dalih untuk keperluan jihad, dan baru mengajak Jamaahnya mereka ketempat kejadian. Kalau Jama'ah Tabligh berbeda lagi, yang mulai awal membuat dan memjalankan program, tidak akan berhenti sampai mati. Sampai sampai Ulama mereka Syech Maulana Ilyas rah.a memberi nasehat: Hendaklah saat membuat Jaulah tidak boleh berhenti walaupun waktunya bertepatan dengan hari kematian Ayah kamu, Ibu kamu, Istrimu, Anakmu.
Karna jikalau kalian tetap Jaulah dan tiada menghentikannya, maka Allah akan mengampuni seluruh dosa dosa keluarga kalian.

5. DAKWAH JAMAAH TABLIGH DI MULAI DARI FADHOIL / KEUTAMAAN AMAL

Menurut mereka Ilmu Fadhoil adalah bertujuan / maksud sedangkan Ilmu Masail adalah keperluan untuk mewujudkannya. Sedangkan Jama'ah / Harokah lain mereka memulai dari Masail yakni Ilmu cara beramal yang betul. Seperti seorang anak yang anak di beritahu Fadhilah seorang Dokter, bahwa Dokter itu akan mendapatkan uang banyak, dan mendapat kemuliaan dari masyarakat, asalkan masyarakatnya banyak yang pandai. Maka tentu saja anak anak itu akan bersemangat untuk belajar secara sungguh sungguh dan dalam masa belajar itulah ia akan belajar cara jadi dokter yang baik. ( Masail )

BUKU FADHILAH AMAL
Kebanyakan orang yang mengkritik buku tersebut karena isinya hadits dhois. Terjadi sedikit ada kejanggalan bagi para pengkritik yang mana penkritik sendiri rata rata otaknya kosong tanpa ilmu mulutnya berkoar koar anti bidaah namun justru tingkah lakunya dan akhlaknya selalu berbuat bida'ah yang necelakan dirikan dirinya sendiri di dunia dan akhirat. Kadang kadang sipengkritik sendiri mempunyai kaidah yakni, bahwa Hadits Dhoif boleh dijadikan hujjah untuk menjadikan memperkuat Fadhilah yang dijabarkan sedetail mungkin untuk memberi semangat kaum Muslimin mengamalkan Agama. Sementara ketika Jama'ah Tabligh memakai Hadits Dho'if, banyak orang yang dahulu memakai kaidah itu justru mengada ada untuk menyalahkan seolah terdapat benih sentimen kepada mereka. Menurut sebagian dari mereka : didalam buku Fadhilah Amal berisi Al Qur'an dan Hadits dan di sebutkan Derajat Sanad Hadits-nya. Sedangkan kisah dan tamsil serta Hadits yang lain adalah untuk menjelaskan Hadits yang ada.
Lihatlah Hadits utama yang menjadi topik dan pokok bahasan di beri nomer pada setiap Hadits-nya sedangkan faedah atau Fadhilah atau penjelasannya sama dengan kitab kitab Hadits atau Tafsir yang di buat oleh Ulama Salaf seperti Ibnu Katsir atau Syarah Riyadus Sholihin semuanya dalam menjelaskan Ayat, 93% menggunakan Kisah Isroiliyat dan 100% Hadits Dhoif. Akan tetapi orang orang tidak ada yang berani menjadikan kitab Ibnu Katsir adalah kitab yang Dhoif semua, dan tetap di jadikan acuan dalam Ilmu Tafsir. Hanya orang ber-kepala UDANG saja yang berkoar paling tidak ber-otak kosong dari ilmu Agama yang mengatakan ada suatu yang dhoif, seperti TONG KOSONG NYARING BUNYINYA. Terbukti menurut semua laporan yang kami terima, 100% orang datang menyerang, mengkritik, menghujjat, mencemooh, mengajak berdebat pulang tanpa pamit membawa malu yang sangat besar buat kelompok atau harokahnya sendiri. Memang dalam prinsip secara umum Jama'ah Tabligh sangat di Haromkan untuk berdebat jika tidak TERPAKSA.

Penulis Kitab Fadhilah Amal yang di sebutkan oleh para kritikus ahli KADZDZAB sebagai Tabligh Nisob, (istilah ini justru tidak di kenal sama sekali di India dan Pakistan yang mana mereka juga menyebutnya Kitab Fadhail) adalah Ulama besar yang ternyata beliau adalah seorang Hafidz Al Qur'an wal Mufassirin dan puluhan ribu Hadits yakni Raisul Muhadditsun Maulana Muhammad Zakariya Al Kandhahlawi, yang pernah jadi dosen di beberapa Negara Arab. Dalam sejarah hidup beliau tertulis saat lepas dari sapihan ibunya ia telah menghafal 5 Ruku' atau Makro' Al Qur'an, dan beliau Hafidz Al Qur'an dalam usha 7 tahun. Amalan ayah, ibu, paman, bibibeliau bersaudara turun temurun sampai sekarang adalah keluarga para Hafidz Al Qur'an dan Hadits. Beliau menulis Kitab Fadhilah Amal sambil keluar di Jalan Allah dan setiap beliau hendak menuliskan Hadits kedalam kitabnya, beliau selalu Sholat 2 rokaat terlebih dahulu, selain itu beliau adalah pewaris dari Thorhqot Chitiyyah yang di sandarkan kepada Ali bin
Abi Tholib yang berasal dari Gurunya. Para pembaca dapat membaca buku Thoriqot menurut pandangan Syech Maulana Zakariya. Jadi baik Ilmu maupun Amal Ruhani tidak di ragukan lagi. Tidak mungkin belau tidak mengerti Hadits Dhoif, Shohih, serta yang Maudhu' atau palsu, sedangkan juga menulis satu kitab syarah bagi kitab susunan Abu Dawud dan Al Muwatho'. Lihatlah keluasan Ilmu beliau yang telah mencantumkan 84 kitab yang menjadikan acuan bagi buku Fadhilah Amal, maka seharusnya para pengkritik langsung mengecek dulu kepada Maroji'. Ilmu tentang Mustholaah Hadits tentu memiliki Kaedah yang berbeda dari setiap Ulama dalam menentukan Shohih dan Dho'if. Sehingga kisah yang masyhur Hadits Hadits yang Dho'if. menurut syarat Bukhari dan beliau tentu ragu untuk memuatnya kedalam kitab beliau di ambil oleh Imam Hakim dan di susun menjadi yang kitab yang di namakan Al Mustadrok. Menurut mereka perdebatan tentang Shohih dan Dho'if dalam ilmu Hadits sebenarnya telah di tutup pintunya karena Ulama
pintunya karena terbukti ulama ulama masih meletakkan Hadits yang 93% Dho'if di dalam kitab mereka seperti Sunan Abu Dawud dan beberapa kitab yang paling banyak Hadits Hadits Dho'ifnya ialah Kutubussitah. Sebab jikalau itu sangat berbahaya bagi Agama, sudah tentu di hapus dari kitab mereka karena mereka tidak akan mau menanggung resiko pada Yaumul Hisab nanti. Imam Nawawi rah.a di dalam Al Adzkar telah banyak memuat Hadits Dho'if sebagai Fadhilah. Begitu juga Imam Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qoyyim rah.a Catatan: Kebanyakan kritik yang beredar dari buku maupun di internet sangat terlihat asal saja dan hanya semata mata karena hasat belaka. Terbukti ketika mereka menulis halaman yang di kritik seperti yang ada di dalam Fadhilah Dzikir, adalah terbitan dari Kutub Khonat Faidzi sendiri dan di katakan pada halaman tertulis masalah WIDATUL WUJUD, ternyata itu 100% tidak betul, karena pada halaman tersebut bukanlah menceritakan tetang hal itu melainkan tentang daftar isi. Nampak BOHONG-nya !

PEMBAGIAN ILMU MASAIL DAN ILMU FADHO'IL

Raiwind

MARKAZ REIWIND DI LAHORE


Reiwind berada di daerah Wilayah Lahore. Dari kota Lahore dengan mengendarai sebuah bus kita akan sampai di kota itu dalam waktu lebih kurang setengah jam di Markaz yang mampu menampung sekitar 20.000 Jama'ah setiap hari. Tampak setiap harinya orang berda di dalamnya sangat sibuk dengam amal. Tidak ada suatu perkara dalam urusan tetang Dunia yang di bicarakan. Musyawaroh Agama di lakukan setiap harinya sekitar 2 jam pada jam 8-9 pagi. Sepuluh ribu orang setiap hari orang yang di hantar untuk keluar di Jalan Allah setiap harinya baik dari dalam maupun luar Negeri. Dalam pada hari itu juga ada 10.000 orang setiap hari masuk setelah selesai bergerak keluar di Jalan Allah. Suasana seperti ini para Shohabt Nabi dalam mempersiapkan Jihad akan nampak di sana. Setiap subuh Masyech mereka yakni Syech Abdul Wahab memberi ceramah pentingnya Usaha atas Agama. Jam 10 di berikan Bayan Nasehat bagi yang mau keluar di Jalan Allah yang di namakan Bayan Hidayah. Ada puluhan halaqoh di dalam Markaz baru

berakhir setelah jam 12 malam di musim panas dengan pebacaan kitab Hayatusshohabah. Ada 6 amalan Ijtima'iyat dalam Markaz yakni: 1. Musyawaroh harian. 2. Bayan Hidayah. 3. Ta'lim ba'da dhuhur. 4. Bayan ba'da asyar. 5. Kargozari laporan perjalanan selama keluar di Jalan Allah. Ta'lim akhir. Para Ulama di sana menekankan selalu hadlir di dalam Majlis Ijtima'iat amal, bahkan Syech Ihsan dalan ceramahnya selalu mengatakan : Siapa yang tidak hadlir di dalam 6 amalan Ijtima'iat Markaz, maka sebenarnya Hakekatnya tidak pernah datang ke Reiwind. Jika memperhatikan Markaz mereka di Reiwind kita akan tercengang dibuatnya. Bagai mana tidak ? Para tamu yang berjumlah lebih dari sepuluh ribu orang setiap hari di jamu makan gratis dengan lauk pauk daging yang sangat mewah setiap hari 3 kali, minum susu asli/ cae pagi sore. Belum lagi listrik, mereka yang begitu banyak penggunaannya untuk mandi, cuci dan minum. Air minum dan kran di sana terasa hangat pada saat musim dingin dan terasa dingin di musim

pada musim panas. Ahli Dunia akan berfikir bagai mana cara manajemennya ? Padahal Reiwind bukalah pabrik yang punya product yang bisa di jual untuk menbiayai operasional. Di sana hanya kita temui orang sangat sibuk 24 jam fikirkan Agama saja, dengan suara Da'wah antar mereka dengan terjemah bahasa masing masing yang terdengar seperti lebah orang berbicara tetang kebesaran Allah dan pentingnya Iman dan 'Amal Sholeh, saling senyum, salam, ikrom terlihat disana. Mungkin tidak ada satu Negara manapun yang akan sanggup membuat seperti mereka dalam melayani tamu tamu yang begitu banyak.

MARKAZ KEBON JERUK JAKARTA INDONESIA

Jalan Hayam Wuruk di wilayah Kebon Jeruk Jakarta banyak sibukkan dengan segala macam urusan duniawi dan erial perkantoran, perniagaan bahkan aktif dengan urusan yang segala macam cara dan tidak ada batasan antara halal dan harom. Di tengah tengah hiruk pikuknya orang orang yang gila dunia berdiri tegar sebuah Masjid kuna yang bangun oleh seorang China Muslim yang pernah mengalami beberapa kali rehabilisasi dan perluasan seiring dengan perkembangan penduduk di sekitar Masjid Jami' itu. Di kiri Masjid itu terdapat sebuah Kuburan, itulah Kubur orang yang berjasa membangun Masjid tua itu. Jika kita masuk dari pintu belakang, dan jika kita masuk dari pintu depan, Kuburan itu berada di sebelah kanan Masjid itu. Di situlah pulalah Markaz Jama'ah Tabligh untuk wilayah Indonesia berhimpun. Makam ini tadinya berda di Masjid, akan tetapi karena kebutuhan Jama'ah yang sudah tidak tertampung lagi, maka Masjid itu di perlebar. Sekarang Makam itu di batasi oleh pemisah dinding antara Masjid dengan
dengan Makam. Apa bila kita berada di dalam Masjid kita tidak percaya bahwa di sekitarnya ada Makam sebab luar dinding kanan Masjid masih ada ruang untuk ber-Wudlu. Jika orang baru datang kesana maka tidak akan tahu kalau di dekat tempat Wudlu adalah makam. Tidak ada orang yang khusus kesana untuk menziarai Makam itu, bahkan di larang keras. Karena Makam dan Masjid merupakan cagar budaya yang menjadi aset Pemerintah Ibu Kota yang harus sama sama di jaga kelestariannya. Tidak sedikit orang bingung jika di tanya tetang Makam. Bahkan banyak orang Tabligh yang berasal dari daerah, tidak tahu kalau di situ ada kuburan.

MALAM MARKAZ JAMA'AH TABLIGH

Pada umumnya merka berkumpul seminggu sekali dalam Ijtimaiat 'Amal (di Pakistan di kenal dengan istilah Shabi Jummat ). Di seluruh Markaz Dunia dan Negara Negara mengadakan pertemuan pada Malam Jum'at, seperti di Tonggi Bangladesh di Yalla Thailand di Sripetaling Malaysia di Masjid Anggoliya Singapura di Masjid Baitur Rohman Shin Kiang China di Masjid Nabawi dan Jeddah Saudi Arbia di Masjid Jami' Kebon Jeruk jika di Indonesia, sedangkan Markaz daerah Malam Ahad dan Sabtu contonya seperti di Sukabumi pada Malam Ahad di Bogor pada Malam Ahad di Tanggerang pada Malam Sabtu dll. Di Markaz Indonesia berada Masjid Jami' Kebon Jeruk Jakarta setiap Malam Jum'at yang hadir tidak kurang sekitar 4000-6000 kadang kala sampai mencapai 9500 orang. Mereka ada yang berpakaian Militer, Police, Pegawai Kantor, pada umumnya memakai Ghomis yang berwarna putih. Tidak ada Komando khusus untuk berpakaian, akan tetapi pada umumnya mereka menggunakan model Jubah atau Thob dan Ghomis Pakistan.

Di luar Negeri sendiri Malam Markaznya sama di adakan pada malam Jum'at. Bahkan di Makaz Sri Petaling yang sanat megah sekali yang hampir Istiqomah di Sholati oleh Sulthon Malaysia. Di Karachi hadlir dalam Malam Markaz lebih dari 23000 orang. Di Peshawar sampai di adakan 2 kali malam Markaz yakni Jum'at dan Sabtu karena membluaknya orang hadlir, padahal betapa besarnya Markaz di sana. Di Faishol Ahad sampai di dirikan Markaz baru, karena tidak muatnya lagi menampung Jama'ah. Bayangkan saja kekuatan Amal Ijtima'at yang mereka buat setiap malam Jum'at yang bersambungan antar Negara dalam satu Amal yang sama, apakah hal ini tidak menarik pertolongan Allah SWT ? Bukankah Tangan Allah akan datang bersama Al Jama'ah. Jama'ah adalah sebuah kumpulan orang orang yang ber-Iman yang dalam satu fikir, satu hati, dan satu usaha, satu kerja.

TATANGAN JAMA'AH TABLIGH

Menurut Ulama' mereka, yakni Syech Yusuf al Khan Dahlavi bahwa tantangang kerja Tabligh datangnya bukanlah dari para peminum khamer atau ahli maksiat, akan tetapi tantangannya adalah dari orang Dakwah itu sendiri yang sangat ambisi ingin jadi pemimpin, dan orang orang MUNAFIEK yang sangat HASAT patut di curigai keislamannya yang nampaknya akan tetapi memakai atribut islami dan menyeru orang agar beribadat saja, dengan dalih melakukan islam yang asli. Mengajak orang hanya Sholat saja, Dzikir dsb. akan tetapi tidak menyuruh orang untuk ber-Da'wah kembali. Dia Sholat dan mengajak orang lain untuk Sholat juga. Bahkan dia mengatakan kerja Dakwah adalah Bid'ah

KRITERIA PARA PENENTANG JAMA'AH TABLIGH

Tidak semua penentang Jama'ah Tabligh adalah penentang HAKIKI, akan tetapi kebanyakan mereka setelah begitu keras menentang Jama'ah yang datang ke tempat mereka, lama kelamaan hati mereka menjadi lembut setelah melihat Ahlaq para Jama'ah. Bahkan tak jarang mereka pada akhirnya bergabung dengan para Tablighin dan membuat kerja Da'wah atau keluar di Jalan Allah, untuk menyebarkan Agama Allah. Adapun pada Umumnya Kriteria para penentang Jama'ah Tabligh, sebagai berikut:

1. ORANG YANG CINTA KEPADA AGAMA

Yakni para Ustadz dan orang yang memiliki Ilmu Agama, di mana dia di percaya di suatu kampung sebagai penghulu atau Ulama di tempat tersebut. Mereka menghalangi Jama'ah karena khawatir tersebarnya ajaran sesat di tempat mereka. Karena ketidak tahuan mereka terhadap Jama'ah Tabligh dan kehati hatiannya di dalam mengemban Amanah Agama agar Ummat tidak tersesat. Biasanya type yang seperti ini karena keihsanan mereka dan mereka sangat Tabayyun dengan dengan Jama'ah, yang pada akhirnya Allah melembutkan hati mereka, dan membiarkan Jama'ah membuat dan menjalakan program di tempat mereka sambil mengawasi. Ketika tidak terlihat perbedaan dalam ajaran mereka sendiri, barulah mereka menerima Jama'ah. Hal banyak sekali terjadi di daerah Jawa Timur dan Madura.

2. ORANG YANG CINTA KEPADA BANGSANYA

Umumnya mereka adalah para perangkat RT sampai Kecamatan keatas sampai ke Pemda di mana mereka sangat khawatir aliran sesat masuk kedaerah mereka. Sehingga kadang kala mereka sampai mewajibkan surat jalan dan kartu tanda KTP dsb. Setelah semua berkas persyaratan yang di minta terpenuhi, barulah mereka menerima, dan tidak jarang ketika mereka melihat perubahan besar masyarakat yang terjadi di tempat mereka, barulah mereka betul betul simpati kepada Jama'ah, bahkan sebagian besar dari mereka ada yang langsung ikut ambil bagian bersama Jama'ah. Hal ini sangat banyak terjadi di daerah daerah seperti Sulawesi Selatan, Sumatera Barat dll

3. HAROKAH ISLAM YANG MEMPUNYAI GERAKAN POLITIK

Di karenakan Jama'ah Tabligh tidak berpolitik dan bergerak terus menyebarkan ajarannya kepada Ummat Islam secara terbuka, maka hal ini potensi akan mengurangi suara mereka dalam PEMILU nanti. Jama'ah Tabligh tidak bisa di perlakukan seperti organisasi lainnya yang bisa di jadikan kantong suara dengan cara bergaining politik yang akan memberikan jabatan kepada Pimpinan Organisasi. Sehingga Sang Pemimpin akan menganjurkan anggotanya memilih salah satu Partai Politik dalam PEMILU. Tidak ada satu Ucapanpun yang mengomentari tetang PEMILU, Politik di antara mereka, dan tidak ada anjuran untuk memilih partai tertetu. Bahkan pada saat PEMILU pun mereka tetap sibuk menghantarkan Jama'ah dan tidak terkesan dengan suasana PEMILU. Karena menurut mereka pemimpin yang adil jujur dan Amanah sayang rakyat, akan Allah hadirkan mengikut dalam Amalan orang orang Islam. Jika Ummat Islam mentho'ati Allah SWT, tidak ma'siat lagi maka berbagai Rohmat yang akan turun adalah di berikannya pemimpin yang sayang

kepada mereka. Jika orang Islam maksiat, tidak mentho'ati perintah Allah SWT maka biarpun pemimpin yang di anggapnya adil adil, jujur, sholeh maka lambat laun pemimpin itu akan rusak juga. Mereka meyakini ketho'atan datangnya bukan dengan benda dan kekuasaan, akan tetapi nanti akan datang dengan USAHA DA'WAH.

4. HAROKAH HAROKAH KAJIAN YANG MENGATAS NAMAKAN AL QUR'AN DAN HADITS

Mereka mengatakan bahwa Jama'ah Tabligh ahli Bid'ah ternyata semuanya 100% tidak betul dalam Uluhiyyah dan tanpa Ilmu dalam Ibadat. Hal ini sangat wajar bila di oleh orang buta tanpa tongkat, dan juga dari kacamata yang hanya Ta'rif Ilmu seperti mereka. Ibarat orang sekolah maka di namakan pelajar adalah orang yang hanya sekolah saja sedangkan orang yang tidak sekolah walaupun bisa baca tulis, juga bisa service mobile, electronik, bangunan rumah dsb, tetaplah bukan di namakan pelajar. Orang orang yang terlibat dalam satu kajian menganggap orang ber-ilmu adalah orang orang yang ikut dalam kajian mereka saja. Sedangkan orang yang tidak ikut dalam kajian mereka, biarpun mengerti fiqh, qiro'at dsb tetap bukanlah orang yang ber-llmu di mata mereka. Kekerdilan dan betapa Piciknya dalam berfikir sangat terlihat di antara para pengkritik dan yang seolah ingin mematikan Sunnah yang di 'Amalkan oleh Jama'ah Tabligh, seolah olah tidak syah karena tidak belajar pada mereka.

Bahkan ada golongan yang sangat berani berfatwa bahwa Jama'ah Tabligh bukan golongan yang beraqidah Ahli Sunnah Wal Jama'ah. Memang Jama'ah Tabligh tidak pernah mengekspose kata Ahlus Sunnah Wal Jama'ah akan tetapi dari mata kita dapat melihat bahwa mereka meng-Amalkan Sunnah Nabi SAW dengan Istiqomah dan mereka hidup di dalam Jama'ah orang orang Islam tanpa di batasi dengan territorial apapun. Mereka tidak menyadari bahwa air yang mereka minum berbeda. Mereka minum dari sumber 'Ulama' Syeh Syeh yang ingin membasmi dan memerangi Bid'ah dalam arti Madzhab yang empat termasuk Siah dan hanya mau kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah. Sedangkan orang orang Tabligh di Khurosan ( India, Pakistan, Bangladesh, Iran, Afganistan, Turki ) adalah orang minumnya dari sumber Hanafi. Mereka tidak pernah meninggalkan Madzhab bukan karena tidak pakai Al Qur'an dan Hadits.

Jujur saja jika orang mengaku beragama Islam, di dalam memahami Al Qur'an dan Al Hadits tanpa melihat Ulama maka itu semua adalah hasil pemecahan sendiri. Dan barang siapa yang memecahkan Kalam Allah dan Rosul-Nya dengan menurut akal dan nafsunya sendiri, maka ia sesungguhnya ia adalah berguru kepada keturunan Malaikat AZAZIL atau SYAITHON.

Di antara mereka ada yang memberi tamsil: Jika orang ingin mencari Bakul yang terbuat dari bambu apakah bisa dia dapatkan di kebun bambu ? Walaupun bakul itu terbuat dari bambu, akan tetapi untuk mencarinya bukanlah di kebun bambunya melainkan harus ke pengrajin bakulnya. Begitu pula 'Amalan Agama walaupun dari Al Qur'an dan Al Hadits akan tetapi kita tidak bisa beribadah dengan langsung menggunakan Al Qur'an dan Al Hadits, akan tetapi harus melihat atau melalui 'Alim 'Ulama sebagai mana beliau beramal, karena Al 'Ulma'u Warosatul Ambiya'. Para ahli anti Bid'ah sangat sering mengatas namakan SyeikhuI Islam Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qoyyim padahal orang Tabligh pun memakainya kitab Fadhilah Amal, dan lihatlah dalam Fadhilah Dzikir dengan seksama.

Nizammuddin

SEKITAR MARKAZ NIZAMUDDIN

Nizamuddin merupakan sebuah Basti ( kampung ) di kota New Delhi. Sebagaimana Nabi Nabi seluruhnya di utus di Ummul Qurro atau Ibu Kota, begitu jugalah halnya Jama'ah Tabligh membuat kerja dan pengendalian program gerakan di seluruh Dunia dari New Delhi Ibu Kota Negara India yang mayoritasnya beragama Hindu. Bahkan mereka di hadirkan di tengah tengah gencarnya kebencian kaum Hindu dan Sikh di India. Tidak jarang kekerasan fisik dan pembantaian yang di lakukan oleh orang hindu terhadap Ummat Islam lebih lebih pada saat perpecahannya antara India dan Pakistan. Jutaan Ummat Islam yang mati terbunuh di India. Akan tetapi sangat terlihat banyak pertolongan Allah SWT kepada Jama'ah yang Mubarrok ini.

Mereka tetap exis di tengah tengah bergejolaknya Negeri India dan hingar bingarnya kota New Delhi. Pada saat terjadinya peperangan antara Pakistan dan India, Syech Maulana Ilyas rah.a tetap memerintahkan Jama'ahnya tetap menghidupkan 'Amalan Masjid, dan tidak terkesan dengan suasana dan keadaan peperangan akan tetapi hanya menanamkan kesan kepada 'Amalan AGAMA. Markaz mereka terdiri dari 5 lantai bangunannya tidak begitu besar.Di dalam bangunan Masjid terlihat garis berwarna hijau terang pada plafon untuk menunjukkan bahwa bangunan aslinya Nizamuddin pada zaman Syech Maulana Ilyas sangat kecil, sedangkan yang lainnya merupakan rehabilisasi pembesaran Masjid, karena mengingat tidak muatnya lagi menampung Jama'ah yang datang dari seluruh Dunia. Karena pelebaran itulah maka makam Syech Maulana Ilyas yang berada di belakang Masjid, yang pada akhirnya nempel /mepet dengan tembok Masjid yang merupakan pembatas antara kuburan dengan Masjid.

Jika kita tidak bertanya di mana makam itu berada. Setelah kerja keras bertanya sana sini akhirnya barulah kami ketahui bahwa makam itu hanya bisa terlihat dari posisi yang sulit. Makam itu tidak bisa di lihat langsung dari lantai dasar karena dari tebalnya diding penbatas dan tidak adanya jendela antara kubur dengan Masjid. Kita hanya baru bisa melihat apa bila kita naik kelantai atas. Di depan Masjid ada lokasi pekuburan umum orang orang setempat, dan di antara Mihrob dengan lokasi pekuburan di batasi oleh jalan sehingga tanah kuburan dengan Masjid lumayan jauh dan tidak bersatu. Karena padatnya kota New Delhi, bayangkan saja namanya ibu kota Negar besar India yang berpenduduk lebih dari satu milyard, di depan pintu Markaz ada pasar tradisional yang pada umumnya adalah pedagang orang India bergama hindu dan orang orang islam hanya sekedar tercatat dalam KTP saja dan masih belum ambil bagian kerja Da'wah yang sangat terlihat dari kumis mereka yang sangat tebal dan banyak yang mencukur

bersih janggut mereka, dan tidak memakai tutup kepalanya. Ruang bawah merupakan dapur dan tempat makan Jama'ah setempat yang bersal dari India sendiri dan tempat Wudlu dan sebagian tempat Sholat bagi orang setempat. Lantai 2 merupakan ruang Sholat dimana Imam Sholat berada di sana. Sholat 5 waktu di Imami oleh Syeh Maulana Saad al Kandahlawi seseorang yang faqih dalam Ilmu Agama. Lantai 2 juga merupakan tempat foreign Jama'ah yang datang dari berbagai belahan Dunia, an di sana mereka makan bersama para Masyayich mereka di antaranyah Maulana Zubair, Maulana Mustaqim, Maulana Dawud, Maulana Ya'qub. Para tamu dari luar Negeri beristirahat di 3 terkadang jika sudah penuh, baru di tempatkan pada lantai yang lebih atas lagi. Lantai 5 di gunakan untuk menjemur pakaian. Tidak ada tulisan apapun yang berada di dalam Masjid terkecuali penuntun arah seperti Istiqbal yaitu tempat Mustaqbil atau penerima tamu. Tasykil untuk menunjukkan tempat mencatat nama ketika hendak keluar di jalan Allah.
Tulisan Foreign untuk menunjukan tamu dsb yang semuanya sebagai penunjuk arah untuk para tamu yang baru pertama kali datang kesan. Tidak ada satupun tulisan yang di tuduhkan oleh para pen-DUSTA besar bahwa di Markaz Nizamuddin ada sandi pada pintu mereka berlambang surat Al Falaq, Annas, dan beberapa angka sandi. Masjid mereka bersih dari tulisan kaligrafi apapun. Di depan, muka tembok Masjid tertulis Banglawali Masjid yakni nama Marjid yang menjadi Markaz mereka. Jika kita bertanya tetang Masjid Nizamuddin maka orang akan mengantarkan kita ke Masjid Nizamuddin yang merupakan Makam Nizamuddin Aulia seorang Wali yulloh tanah Hindustan di mana orang orang di sekitar sana memuja muja kuburan wali wali dan berdampak kepada mereka. Letak Masjid itu hanya beberapa ratus meter dari Markaz Tabligh yakni Banglawali Masjid. Disinilah letak kekeliruan dan kebodohan para pengritik di mana mereka melihat Nizamuddin Masjid tempat pemujaan kubur. Penulis sendiri ketika berkujung kesana dan di Bandara

kami langsung di kerubuti dan di tawari oleh pengemudi Reksa (Bajaj) dengan teriakan Nizamuddin Nizamuddin Nizamuddin ! Maka ketika kita akan di bawa ke Masjid Nizamuddin Aulia tempat pemuja kubur. Pakaian mereka, jenggot, serta atribut sama dengan Jama'ah Tabligh. Sehingga banyak orang ydng menyangka bahwa Jama'ah Tabligh penyembah kubur. Sehingga ucapan ini perlu tabayyun datang kesana membuktikan langsung. Itulah sebabnya setiap Jama'ah di suruh untuk pergi kesana untuk menjawab sendiri tuduhan orang MUNAFIQ dan pembohong kelas wahid yang sengaja menghacurkan Agama Islam dari segala penjuru. Makanya tidak ada Jama'ah Tabligh yang goyang keyakinanya setelah pergi kesana sendiri walaupun di Internet Interndt buku buku majalah majalah, yang mengkritik mereka habis habisan, akan tetapi keyakinan para Tablighin tidak ada yang goyah sama sekali karena mereka telah melihat sendiri secara langsung dan membuktikan kebohongan para pendusta yang mengaku islam yang mengkritik mereka.

Home

AKIDAH

Aqidah Jama'ah Tabligh adalah AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH ini bisa kita buktikan dari ucapan para Masyayeih mereka di Pakistan, di Indonesia atau bisa langsung di tanyakan kepada para Kyai Kyai, dan Ulama yang sudah ambil bagian dalam usaha kerja Da'wah ini. Walaupun tidak mempropagandakan diri, Aqidah ahlu Sunnah Wal Jama'ah dengan lafadz Namun bisa di buktikan sbb. 1. Di Pondok Pesantren mereka baik yang di Reiwind Pakistan atau jika di dalam negeri, di Magelang, Banyuanyar Pamekasan Madura dan Temboro misalnya semuanya yang di kaji adalah kitab Kutubussitah artinya bukan seperti orang syiah yang anti Bukhari. 2. Di dalam kitab yang mereka baca secara Ijtima'i misalnya Fadhilah 'Amal mengutip kisah semua Shohabat ra. tanpa membedakannya. 3. Ulama ulama mereka menulis syarah Kutubussitah seperti Syarah Imam Abu Dawud dan Imam Muslim yang Kitabnya beredar di India. Maulana Zakariya rah.a menulis Syarah Muatho' yakni kitab Aujazul Masalik. 4. Tidak pernah mengatakan Al Qur'an adalah

adalah mahluq seperti halnya yang di sebut oleh kaum Mu'tazilah. 5. Tidak ada penkeramatan kubur kubur seperti Breelwie di India, bahkan golongan penyembah kubur sangat benci kepada mereka (Penulis membuktikan sendiri dan melihat ketidak sukaan Breelwie kepada Jama'ah Tabligh) Sementara isu atau fitnah orang2 pembohong yang mengatakan bahwa orang tabligh tawaf di kuburan, semuanya itu tidak betul. Wallohi...!!! 6. Tidak ada ajaran mereka tawaf di kubur. Kubur yang mana ? Sedangkan di Tabligh sendiri mengharomkan tawaf di kubur. Sedangkan di Markaz mereka REIWIND tidak ada kuburan satupun di sana. Wallohi...!!! 7. Tidak ada amalan dzikir dzikir khusus atau wasilah terhadap wali wali/ makhluq untuk sampai kepada Allah. Dapat di buktikan datanglah kemarkaz markaz mereka tidak ada satupun ruangan khusus yang di gunakan untuk amalan demikian, dan tidak pernah di ajarkan mereka bahkan mereka selalu berkata:

Makhluq adalah hijab ( tabir ) antara hamba dengan Allah bukan sebagai Wasilah.

ULUHIYYAH mereka lurus hanya ber-Ibadah kepada Allah SWT. saja bahkan dalam ceramahnya Ulama mereka Syech Saad Al Kandahlawi telah mengatakan bahwa Maksud Ruku' dalam Sholat adalah agar kita tidak boleh menundukkan kepala kita kepada selain Allah SWT. Bahkan mereka mengatakan: Bahwa menundukkan kepala kepada orang lain adalah hakekat penyembahan. Di Markaz Riewind jika kita memberi salam sambil menundukkan kepala maka para Ulama di sana akan marah besar. Sedangkan Rububiyah mereka tidak bisa di ragukan lagi mereka siap tinggalkan Anak Istri karena keyakinan yang sangat kuat bahwa Allah Roziq ( Allah yang maha memberi Rizqi ). Mereka datang ke negeri Kafir dengan mengandalkan kekuatan Amal, mereka sangat yakin bahwa Allah yang maha berkuasa mutlak sedangkan makhluq tidak bisa memberikan Mamfaat dan mudlorot tanpa Izin Allah SWT. terlihat dari ceramah ceramah mereka tetang Qudrotulloh, Pertolongan Allah kepada para Nabi Nabi-Nya. Pertolongan Allah kepada para shohabat serta berbicara

tentang Ta'rif iman yang ada dalam Al Qur'an dan Hadits. Justru orang orang yang mengkritik aqidah Jama'ah Tabligh ketika mereka di ajak / tasykil : Ayo kita keluar di Jalan Allah 4 bulan...! Kebanyakan mereka menjawab : Hah ! 4 bulan ? Selama 4 bulan tinggalkan istri, gak kerja, jalannya anak makan apa ? Inilah aqidah rububiyah macam apaan ???

Keterangan : Dalam riset penulis, tentang Huruj fi Sabilillah, seyokyanya wajib introspeksi tentang keilmuan, keyakinan, dan amal. Mempelajari Al Qur'an harus mahir ilmu Nahhu dan Shorof ilmu Bayan, Badie', Tajwid Mahroj, Asbabun nuzul, dan Hadits yang terkait . Jangan mentafirkan Al Qur'an dengan Nafsu, lancar baca kitab kuning. Jangan berguru pada orang MUNAFIQ, PEMBOHONG, HASAT dan PICIK. Pelajari sendiri dulu sebelum makan INFORMASI, Ingat ADZAB Allah.

ahli?

JAMA'AH TABLIGH TIDAK MEMILIKI KARTU KEANGGOTAAN

Jika seseorang yang di ajak oleh mereka untuk keluar di Jalan Allah yang di sebut TASYKIL dalam istilah mereka, maka cukup hanya mendaftarkan dirinya dengan dengan mencatat nama pada Tim Tasykil yang mereka tunjuk sendiri. Kemudian orang yang mendaftarkan diri itu akan di masukkan kedalam satu kelompok Jama'ah yang sudah terbentuk sekitar 7-11 orang atau lebih, apa bila jumlah orang yang mendaftarkan hanya sedikit, maka mereka akan di gabungkan kedalam Jama'ah yang sedang aktif bergerak. ( Satu robongan Jama'ah minimal 3-5 orang ). Di dalam satu rombongan Jama'ah kadang ada orang yang sudah lama aktif dalam Tabligh, ada orang baru, Ustadz, Pejabat, Militer, Polisi, Hafidz Al Qur'an. Akan tetapi semua anggota Jama'ah tidak ada kartu anggota yang di berikan kepada Jama'ah, sehingga tidak seperti organisasi yang memiliki kartu keanggotaan. Pernah ada orang yang ikut dengan mereka, namun di sebabkan kekecewaan terhadap oknum yang tidak mau tertip di dalam Tabligh, ( Mungkin soal muamalah,
atau musyawaroh ) maka orang itu mengatakan: Saya akan keluar dari Jama'ah Tabligh. Maka mereka mengatakan: BAGAI MANA ANDA AKAN KELUAR DARI "TABLIGH" ? Sedangkan anda tidak pernah masuk Tabligh, sebab di Tabligh tidak ada keanggotaan. Mereka beranggapan bahwa Tabligh bukan sebuah Nama Jama'ah, akan tetapi Tabligh adalah sebuah kerja yang WAJIB di kerjakan oleh seluruh orang ISLAM tanpa terkecuali.

Bahkan di antaranya berkata : Kami di Tabligh bukan di suruh masuk akan tetapi kami di Peritah Keluar di Jalan Allah dengan DIRI dan HARTA bukannya Mengemis kesana sini di Masjid Masjid Musholla Musholla pasar2, terminal2 dll. dengan dalih untuk modal berjihad !

kenapa nama' tabligh'

Nama Jama'ah Tabligh sendiri sampai sekarang tidak ada yang tahu dari mana asalnya dan siapa yang menamakannya. Karena orang orang menemukan plang atau nambor nambor nama didepan Masjid yang menjadi Markaz mereka sebagaimana layaknya organisasi atau kelompok seperti sekretariat AHMADIYYAH, LDII atau memiliki majalah maupun Bulletin yang menjadi icon harokah seperti contohnya, Hizbuttahrir, atau Majalah Khilafah untuk jamaah Khilafatul Muslim, majalah Salafi untuk Jamaah Islamiah yang punya nama lain SALAFI, (termasuk assunnah, arrisalah, dsb) tidak ada kop surat yang bersimbul "Tabligh". Kaos, spanduk, selebaran yang menprogandakan kelompok. Misalnya bentuk PARTAI. Dan yang lebih menarik lagi mereka tidak menarik dana dari manapun, juga tidak ada rekening Bank yang mewakili mereka untuk di transfer sebagai dana perjuangan seperti harokah lainnya yang mengemis di Masjid Masjid dengan dalih untuk JIHAD. Kenyataan yang sangat aneh lagi, mereka bisa pergi melanglang buana keseluruh DUNIA.

Nama Jama'ah Tabligh sendiri sampai sekarang tidak ada yang tahu dari mana asalnya dan siapa yang menamakannya. Karena semua orang tidak akan menemukan plang atau nambor nambor nama di depan Masjid yang menjadi MARKAZ mereka sebagaimana layaknya organisasi atau kelompok seperti sekretariat AHMADIYYAH, LDII juga tidak memiliki majalah atau bulletin yang menjadi ICON harokah seperti HIZBUTTAHRIR, atau majalah hilafah untuk Jama'ah HILAFATUL MUSLIMIN, majalah salafi untuk kajian SALAFI (termasuk assunnah, arrisalah dsb) juga tidak memiliki logo dan kop surat yang bersimbul "TABLIGH" kaos, spanduk, selebaran yang memprobagandakan kelompok, misalnya bentuk partai dll. Dan yang lebih menarik lagi, mereka tidak suka menarik dana dari manapun, dan juga tidak ada rekening dari BANK yang mewakili mereka untuk di transfer sebagai dana perjuangan mereka seperti harokah lainnya apa lagi minta minta. Kenyataannya yang sangat aneh, mereka bisa pergi melanglang buana keseluruh dunia tanpa terkecuali
orang kaya, orang miskin, pejabat, petani, pedagang asongan dll. Seorang awam yang buta huruf dari mereka jika di tanya tentang dari mana ia dapatkan dana ? Mereka selalu mengatakan : ya dari Allah ! Allah kirim...! Sumber dana mereka bersak dari kantong kantong atau UNCANG mereka sendiri karena mereka membuat tertip" Berjuang di jalan Allah harus dengan pengorbanan diri, harta, dan masa, tidak dengan cara mengemis sana sini". Sedangkan nama JAMA'AH di namakan oleh orang orang yang tidak simpati kepada gerakan mereka bermacam macam nama yang di berikan kepada mereka, ada yang menamakan JT di Jakarta, sedangkan di Palu SULTENG di namakan "Musyafir" di India dan Pakistan, Banglades orang hanya cukup menamakan "Jama'ah" jika ada yang mengatakan Jama'ah maka yang lain langsung faham. Ada juga orang lebih tidak bersahabat mengatakan, Jamaah Jenggot Jamaah Kompor Jamaah Sarung Jamaah Sandal, bahkan orang lebih Extrem mereka mengatakan jamaah pengangguran karena selalu berada di dalam Masjid.
Akan tetapi orang orang yang menjadi penanggung jawab jika di tanya tentang nama Jama'ah mereka, maka mereka akan bercerita tetang Syeh besar mereka yakni Syeh Maulana Ilyas Rah.a yang pernah mengatakan :

Jilau saya di suruh menamakan Jama'ah yang saya buat ini, maka akan saya namakan Jama'ah PERGERAKAN IMAN tetapi kita tak boleh menambah nama dalam Islam dengan sebuah nama !

Salah seorang Ulama mereka yakni Syekh Maulana Jamil di dalam ceramahnya mengatakan : "Jangan mengatakan kita adalah Orang Tabligh" karena perkataan itu memecah belahkan ummat Islam"

misteri jemaah tabligh

Tiba tiba Dunia menjadi heboh ketika menyaksikan di jalan jalan, di kantor kantor, di tempat perbelanjaan, di pasar pasar terlihat laki laki berjengot memakai ghomis dengan celana di atas mata kaki berjalan dengan bebasnya, tidak terkesan dengan suasana dan keadaan. Adat memakai kopiah bagi laki laki dan bercadar bagi wanita mulai hidup di tengah tengah masyarakat dan terasa tidak tabu lagi. Ada apa gerangan ? Masyaa Allah terdapat pemandangan yang sangat kontras terjadi di sekitar MASJID JAMI' Kebon Jeruk Jakarta yang menjadi pusat kegiatan seluruh Indonesia. Bagi suatu Jama`ah yang di namakan oleh kebanyakan orang tidak faham yakni JAMA'AH TABLIGH. Di tengah hingarnya keramaian kota Metro politan Jakarta yang porak poranda dengan kehidupan malam yang berbau sex, dan tindak kriminalitas yang sangat tinggi, obat obatan minuman ber alkohol dll. ada sekumpulan orang yang terlihat berghomis sopan, yang menundukkan kepala menatap lurus kearah Sujud dalam Sholat. Bahkan tak memandang
memandang sedikitpun kepada wanita wanita yang lalu lalang dengan berpakaian minim bak PELACUR menjajakan diri yang tak mampu membeli baju sempurna karena miskinnya IMAN. Sedangkan pemuda pemuda yang terbiasa menghabiskan masanya dengan berhura hura tiba tiba terlihat mendadak begitu antusias dalam mengamalkan AGAMA dan tidak terkesan suasana dan keadaan, juga orang orang kaya dengan mobil mewah terlihat Tawaddu' tidak menampakkan kekayaannya, padahal konon menurut mereka terkadang yang hadir dalam pertemuan mereka setiap malam Jum'at ada pejabat pemerintah yang biasanya selalu gila hormat, ada mentri keluarga mentri, militer, polisi, artis, juga para konglomerat, namun tak terlihat perbedaannya di antara mereka. Masya Allaah...!

Pengenalan

MUQODDIMAH.
Sebagai seorang pengamat harokah di Indonesia, saya tertarik dengan ucapan pimpinan JAMA'AH TABLIGH. ( Istilah yang penulis pakai buat orang orang kerja DA'WAH di Masjid Jami' Kebon Jeruk Jakarta ) di Indonesia, ketika seorang ustadz mengkritik Jama'h Tabligh. Beliau ( almarhum ) katakan : Jangankan kerja TABLIGH, "KENTUT TABLIGH" saja kalian tidak faham !
Setelah penulis amati Program yang di adakan yakni Huruj Fisabilillah ternyata kerja Tabligh yang mereka buat, tak ubahnya bagaikan khozanah lautan yang tak akan habis jika di gali. Banyak sekali orang yang menyangka bahwa karang adalah lautan, juga airpun di katakan lautan, orang KUPER mengatakan ikanpun juga lautan, orang yang lebih picik lagi ada yang mengatakan, rumput laut, pasir, binatang2 kecil, plankton-pun juga di katakan lautan, dan lebih bodoh lagi mengatakan kapal laut dan penumpangnyapun di katakan lautan.
Padahal lautan adalah suatu kumpulan ( unit ) yang terdiri dari triliunan Spare part yang gabung secara menyeluruh.
Kebanyakan para pencemooh Jama'ah Tabligh hanya melihat sebagian kecil dari kerja Jama', sehingga terlihat kekurangan di sana sini seperti anggapan tentang kebodohan seorang ahli Jama'ah dalam hal Masail, Hunum Islam dsb. Kalaulah kita mau buka mata sedikit, membuka hati dan mau menerima kekurangan mereka, maka di balik itu ada suatu kekuatan yang akan menjadi harapan bagi KEJAYAAN Ummat Islam secara menyeluruh.
Mereka tampil di permukaan Bumi ini, berjalan di tengah Manusia yang penuh dengan segala bentuk kejahilan, namun mereka dengan segala kekurangannya, akan tetapi hatinya tetap Tawajjuh kepada Allah SWT. sehingga Allah tampakkan bantuannya atas mereka. Banyak negeri yang sudah di dirikan Markaz2 Da'wah mereka, tidak ada sesuatu kekuatan apapun yang bisa membendung usaha mereka dengan segala cara apapun, sedangkan mereka bergerak laksana air bah yang mengalir kesegala penjuru sampai semua pelosok Dunia.
Islamisasi di segala bidang meskipun tidak terlihat akan tetapi sangat dapat di rasakan hasilnya oleh Ummat Islam secara menyeluruh. Mereka tidak suka EXPOSE pada media masa, akan tetapi hasil kerja mereka hanyalah semata mata untuk menyenangkan Allah SWT dan Rosul Nya saja. Dalam buku kecil ini penulis mencoba melepas sedikit tirai/kedok mereka yang masih tersembunyi sebagai misteri di mata orang awam, agar mereka obyektif dalam menilai kelebihan dan kekurangan Jama`ah Tabligh, dan hanya mendengar FITNAH kejam dari satu pihak yang memiliki hati HASAT terhadap hasil kerja mereka. Walaupun penulis sendiri menyadari tidak dapat menjelaskan itu semua secara rinci dan gamblang karena sangat perlu sekali kerja dengan penuh keseriusan dalam hal ini juga penyertaan diri dalam HURUJ FI SABILILLAH bersama mereka, namun semoga saja dari sedikit apa yang penulis ketahui ini dapat menjadi jembatan pemersatuan Ummat agar tidak saling mencari cari kesalahan saudara Muslim, sehingga hari demi hari
sibuk memikirkan bekal kita bersama untuk berjumpa dengan Allah SWT. Dan pada akhirnya penulispun mengakui bahwa "KENTUT TABLIGH" saja belum tahu. Wallohua'lam bis sawab. Wassalaamu'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh.

Penulis. Prof. DR. Ir. KH. Imam Buchori Musliem. LC