Sunday, July 26, 2009

Ilmu

PEMBAGIAN ILMU MASAIL ILMU FADHO'IL


Di dalam kedah Jama'ah Tabligh menyebutkan bahwa Syarat Amal di terima adalah apa bila sudah mengetahui Fadhilahnya janji Allah dalam ber-Amal tersebut. Sebagai mana Hadits: Barang siapa yang berpuasa karena Iman dan Ihtisab (Berharap pahala).Al Hadits, maka Nabipun menganjurkan bahwa apabila beramal harus mengharapkan fahala. Seorang Ustadz mereka di Masjid Jami' Kebon Jeruk di dalam ceramahnya mengatakan: Beramal karena mengharapkan janji janji Allah adalah suatu bentuk Keihlasan. Ulama mereka mengatakan: Sebagai mana orang hendak menikah dengan seorang gadis. Ketika selesai menikah, sang gadis bertanya, untuk apa kamu menikah ? Siperjaka apa bila menjawab, aku menikah karena ingin mendapatkan hadiah perkawinan ! Maka tentulah sang gadis akan marah besar. Karena seharusnya dia kawin karena ingin mendapatkan gadis itu, niscaya betapa gembiranya gadis itu, ia sangat bangga karena di cintai sang suami. Perkara hadiah itu hanyalah efek dari hasil per-nikahan.
Begitu pula dalam beramal harus tetaplah Ihlas dan semata mata hanya karena Allah SWT sedangkan janji janji Allah pasti akan di dapatkannya. Orang yang bermal tanpa yakin kepada janji Allah maka, bagaikan Pesawat terbang yang tanpa mesin. Itulah sebabnya kena apa Jama'ah Tabligh setiap harinya Ta'lim Ilmu Fadho'il 2 kali yakni di Masjid bersama Jama'ah Masjid dan di Rumah bersama keluarga mereka. Maulana Ilyas Masyayeh besar mereka mengatakan: Ilmu Masa'il di ibaratkan ban depan kendaraan yang berfungsi sebagai kemudi arah kemana tujuannya tentunya saja kearah yang benar sedangkan Ilmu Fadho'il di ibaratkan ban belakang yang berfungsi sebagai power pendorong dan penarik. Mereka juga mengatakan: Lihatlah karena orang orang Tabligh rajin belajar ilmu Fadho'il, maka hasrat untuk ber-Amal mereka hanya di tujukan untuk dirinya sendiri tidak menilai dan mengoreksi amal orang lain, sehingga ketika belajar ilmu Masa'il tidak akan menyalahkan orang lain karena Agama adalah untuk dirinya sendiri
dan hanya mencari Ridho Allah saja. Sedangkan orang yang tidak pernah Ta'lim Fadho'il tetapi langsung pada Masa'il maka lihatlah mereka kontan menjadi keturunan Malaikat AZAZIL La'natulloh yakni IBLIS dan mereka sangat CONGKAK sekali meskipun mereka meng-klaim dirinya sebagai ulama atau santri namun karena semuanya adalah hasil dari KARBITAN, meskipun memproklamirkan anti syirik dan bidah lupa bahwa dirinya 100% melakukan hal itu. Dengan itu karenanya mereka selalu merasa melebihi kepusan Allah AK HAKIM yang mengoreksi Amaliah dan kesalahan orang lain, dan pada akhirnya agama tidak untuk dirinya akan tetapi untuk orang lain, sehingga mulailah mereka menjadi ahli Fatwa, mem-Bid'ahkan bahkan meremehkan Madzhab yang di Ijma' oleh para Ulama. Masyech mereka mengatakan: Penokan terhadap Madzhab dengan mentah mentah akan lebih banyak membawa dirinya dan orang lain kepada kesesatan. Jama'ah Tabligh tidak ada Ta'lim Masa'il yang Khusus dalam Tabligh, akan tetapi mereka menggiring dan
mengarahkan kepada Pesantren, Madrosah, dan Ustadz dan Ulama masing masing walaupun beliau ikut dalam Khuruj. Sehingga jikalau kita saksikan di Markaz Markaz mereka tidak ada penyeragaman di dalam Sholat seperti yang ada dalam harokah. Justru di dalam perbedaan, mereka sangat harmonis sekali, dan tidak ada yang menyalahkan di antara satu dengan lain. Prinsip dari Jama'ah Tabligh adalah harus menghargai Persamaan bukan menghargai Perbedaan, sehingga kebanyakan harokah yang lain berpecah pecah dengan Muslim lainnya. Apa bila ada suatu kelompok yang selalu menjelekkan kelompok yang lain, boleh kita pelajari Akidah atau Tauhid mereka. Bisa di katakan IMAN mereka sedang SAKIT. Sangat perlu di kasihani dan harus kita sengkuyung bersama untuk mengobati sisakit. Jika ada saudara kita yang sedang sakit mata kabur kita harus segera membantu mengobatinya. Jika kita biarkan khawatir bisa menulari saudara kita sehat. Jangan jangan orang yang di pandang di anggap cacat, padahal ia sedang sakit mata.
Penulis sendiri sering bertemu dengan salah satu anggota harokah anti JT yang mengharomkan sesuatu yang menurut Al Qur'an dan Hadits adalah Halal dan Mubah. Mereka sangat beraninya membuat HUKUM sendiri tanpa melihat dampak kedepan dan mereka mengatakan hukum itu hanya 3 tiga saja yakani Halal, Bid'ah dan Harom saja setelah di tanya dalilnya yang Mutlak mereka tidak tahu. Padahal menurut yang pernah pelajari dari kecil, kunci HUKUM dalam ISLAM berjumlah 5 perkara yaitu: 1. Halal. 2. SUNNAH. 3. MAKRUH. 4. MUBAH. 5. HAROM. Contohnya: JT harom, THORIQOH harom, membaca SHOLAWAT NARIYAH harom, membaca Suroh YASIN didekat orang MATI harom, pakai celana yang menutupi mata kaki harom, Ucapkan SALAM kepada orang tak dikenal yang tidak se-amalan harom, bertegur sapa harom, GOLPUT dalam PEMILU harom, SMS harom, bikin WEBSITE harom, main INTERNET harom, jual semua bentuk AKSESORIS harom, jual dan tanam TEMBAKAU harom, MULTI LEVEL harom dan masih banyak lagi. Ciri ciri mereka yang suka menyerang:
1. Selalu ber-praduga buruk kepada orang. 2. Yang tidak seamalan dengan mereka dikatakan KAFIR tempatnya di WC/JAMBAN wajib masuk NERAKA. 3. Anti mengucapkan SALAM. 4. Hampir seratus persen mereka tidak bisa baca kitab kuning/huruf Arab tanpa harokat terbukti karena penulis punya Al Qur'an 30 Juz tanpa harokat semua orang yang sengaja datang untuk berdebat hampir ratusan orang satupun tida ada yang bisa meskipun hanya satu kata saja.

AWAS HATI HATI DENGAN BAHAYA LATEN KOMUNIS dan MISIONARIS AGAMA TERTENTU yang MENYUSUP kedalam HAROKAH HAROKAH ISLAM !

6. SASARAN DA'WAH JAMA'AH TABLIGH ADALAH ORANG BODOH, ORANG MISKIN, ORAMMG BER-DOSA, (PREMAN, DAN PARA KOROPTOR DSB)

Pernah seorang yang di tuakan di antara mereka di tanya, kena apa Jama'ah Tabligh tidak ada sempalannya, di seluruh dunia juga tidak ada tablig tandingan, dan juga tidak ada pernah terjadi keributan dalam kepemimpinan, perbedaan dalam program dll. Maka mereka mengatakan: Perbedaan antara Jama'ah mereka dengan Jamaah lain adalah dari komponen pendukungnya. Jama'ah Tabligh dalam musyawaroh betul betul mengandalkan ILHAM dari Allah tidak berdasarkan banyaknya suara persetujuan seperti caranya orang KAFIR yang hanya mengandalkan hawa nafsu saja. Jama'ah mereka masih merasa belajar tawaddhu' meskipun adalah Ulama' besar atau seorang Ustadz sekalipun juga belajar patuh dengan keputusan Amir mereka. Jama'ah mereka di bangun dari orang bodoh yang hanya ikut saja dan tidak ada inovasi, namun mereka belajar tho'at kepada aturan atau tertib Jama'ah dan mereka adalah orang miskin yang tak punya uang untuk bikin tandingan seperti orang kaya atau orang pandai yang jika usulan tidak cocok nafsunya,
dan di tolak maka dia akan bikin jamaah tandingan karena merasa punya uang untuk mengumpulkan masa tandingan. JAMA'AH mereka di bangun oleh orang berdosa sehingga mereka hanya ingin dobat agar dosanya di ampuni sehingga meskipun dengan cara apapun yang penting tobatnya di terima. Orang miskin tidak punya cita cita yang muluk muluk sehingga hidupnya hanya untuk hari ini saja siap untuk berkorban kapan saja untuk menyebarkan Agama Allah SWT. Sedangkan harnkah/organisasi kain sangat senang apa bila orang pandai, orang kaya, para pejabat, orang sholeh, ulama yang ikut dalam jamaah mereka.

7. DAKWAH JAMAAH TABLIGH TIDAK TERKESAN DENGAN KEKUASAAN

Masyayech mereka di Pakistan yakni Syech Abdul Wahab ketika melihat Pejabat pejabat penting ke Markaz besar mereka dengan pakaian dan atribut formil serta pengawalan ketat dsb maka langsung saja beliau memerintahkan pejabat itu pulang dan boleh kembali lagi dengan berpakaian ibadah biasa saja karena sangat khawatir Jama'ah di Markaz Reweind yang setiap harinya berjumlah tidak kurang dari 20.000 Jama'ah kehilangan Tawajjuh kepada Allah dan hatinya bergeser kepada kekuasaan yang seolah olah Agama di bangun dengan kekuasaan, dan akan meyakini bahwa Agama sebetulnya adalah wujud dari segala Pengorbanan.

8. DAKWAH JAMA'AH TABLIGH TIDAK TERKESAN DENGAN HARTA DAN KEKAYAAN

Di Pakistan yang menjadi Markaz terbesar di seluruh Dunia ( yang setiap harinya hadir lebih kurang 20.000 Jama'ah dari seluruh Dunia ) pernah di datangi oleh Presiden Pakistan Nawaz Syarif dan beliau membawa satu koper besar berisi uang untuk operasional Markaz. Syech Abdul Wahab rah.a langsung menolak semua yang beliau bawa sehingga Nawaz Syarif mengatakan: Ya Syech, anda tidak akan menemui lagi orang yang membawa uang sebanyak ini untuk Markaz selain saya ! Maka Syech Abdul Wahab menjawab dengan senyum khasnya: Dan anda tidak akan menemui orang yang akan menolak uang sebanyak ini selain saya ! Seorang Dokter yang sudah aktif ikut Jama'ah mereka berceritera, selama dia datang di Markaz mereka tidak ada satupun orang yang menyodorkan proposal atau List sumbangan, bahkan menolak kotak amal yang berjalan sehingga tidak wujud di sini, dan tidak ada satupun pembicaraan tetang uang sumbangan. Tidak seperti yang ada pada Jamaah atau pengajian lainnya yang isinya cerita tentang dana melulu,
bahkan membabi buta menghadang jalan raya mengacungkan mengemis pengguna jalan raya dan meminta kesana sini kadang membagi bagikan kupon infaq atau proposal ke instansi instansi dll yang intinya ingin menarik uang ummat untuk membiayai perjuangan katanya padahal tak tau asal usul uang itu berasal dari cara yang halal, subhat, apa yang harom bahkan dari orang KAFIR.

9. DAKWAH JAMAAH TABLIGH TIDAK BERPOLITIK

Seorang di antara Jama'ah senior mereka saat di tanya tetang politik: Kena apa kalian tidak berpolitik bukankah Rosululloh berpolitik juga ? Orang itu menjawab: Kalau kalian jeli mengamati pilihan untuk tidak berpolitik karena orientasi anda sebetulnya berbeda bukankah gerak kami ini adalah sebuah Politik juga yakni Politik untuk tidak berpolitik praktis. Mereka mengatakan: Kalau Rosululloh, dulu Politiknya adalah merendahkan diri sendiri dan meninggikan orang Muslim lainnya, sopan santun. dan sangat hormat meskipun yang di hadapi adalah orang kafir sehingga mereka masuk Islam. Sabda beliau AL MUSLIMU AHUL MUSLIM yakni satu orang Muslim adalah saudara seluruhnya, bukan CONGKAK semacam orang KAFIR. Akan tetapi kalian kena apa berpartai politik, meredahkan orang Muslin, saling mencaci, saling mengkritik dan kalian CONGKAK meninggikan diri sendiri seolah olah hanya kalian ummat yang TERBAIK ? Apakah kalian lupa bahwa Malaikat AZAZIL adalah Pemimpin para Malaikat yang di LA'NAT oleh
oleh Allah SWT karena CONGKAK ? Dan apakah kalian lupa bahwa hanyalah Allah AL MUDZILLU yang Maha Menghinakan segala MahluqNya ? Allah SWT sangat Muruka kepada orang yang menyamai HakNya dan apakah kalian lupa bahwa itu adalah perbuatan SYIRIK yang sangat besar ? Atau anda masih belum pernah belajar ilmu Tauhid yang benar? Pernah suatu saat Rosulloh di tanya oleh satu Shohabat: Ya Rosululloh 'amal apakah sehingga kedua orang tua kami di ADZAB api neraka? Rusululloh menjawab, janganlah kalian berbuat sesuatu yang sehingga orang lain mengatakan bahwa orang tuamu tidak sukses mendidik kamu sedangkan kalian masih banyak berhutang kepada mereka, misalkan setetes susu ibumu bila kau bayar sampai kiamatpun tak akan lunas sedangkan Allah tidak me-RidhoiNya dan jika kalian melakukan dosa kecil maka sesungguhNya Allah mencampakkan mereka berdua kedalam Api NerakaNya. Dalam politik Islam yang ada sekarang pada umumnya ingin menurunkan orang lain dan selalu meninggikan diri sendiri berbeda dengan
politik Nabi sendiri, sedangkan Nabi datang kdpada raja untuk menawarkan Iman b bila mereka tak mau tidak perlu di turunkan seperti Najasy yang bila mereka menolak maka di wajibkan bagi mereka membayar Jizyah, dan setelah itu di perangi. Adakah pada zaman dan hari ini berpolitik seperti Rosululloh ini...? Mereka bukan tidak berpolitik justru mereka sangat terlihat dalam usaha Da'wahnya dan mereka saat ini sedang membuka jalan agar wujud politik Rosululloh yang sebenarnya di mana mana dari Da'wah. Mereka datang kepada pejabat pejabat bahkan kepada raja raja agar ambil bagian kerja Da'wah sebagai maksud hidup mereka. Mereka sedang mengambil asset Amerika secara perlahan lahan. Mereka mengantar Jama'ah Jama'ah Da'wah ke Inggris dan ke Amerika dan mereka membuat usaha sehingga turun di Amerika dan Inggris. Jika orang orang Amerika dan Inggris telah masuk Islam bukankah asset mereka nanti akan menjadi asset Islam ? Syech Abdul Wahab sebagai Amir Da'wah Pakistan mengatakan: Dahulu kami
sebelum membuat kerja Da'wah, bangsa kami datang ke Amerika dan Inggris hanya khusus untuk cari duwit saja untuk membangun Pakistan. Akan tetapi setelah kerja Da'wah, kami cari uang di negeri sendiri setelah dapat, kami belanjakan setelah pergi ke Amerika dan Inggris untuk agar supaya orang Amerika dan Inggris mendapatkan Hidayah. Ketika Utusan Usamah bin Laden datang ke Reiwind maka Syech Abdul Wahab memberi Nasehat: Kena apa kalian mengajak orang Islam di sekuruh Dunia untuk memerangi Amerika ? Kita Da'wahkan mereka dahulu dan Doakan agar mereka mendapatkan Hidayah. Bahkan menurut pengakuan angota mereka, ada beberapa pemimpin Dunia telah ikut keluar di Jalan Allah bersama mereka seperti Putera Mahkota Kerajaan Qatar dsb. Mereka datang orang orang Pemerintah bukan untuk mengambil Kekuasaan mereka akan tetapi agar supaya Pemerintah mau mengamalkan Agama di dalam menjalankan roda pemerintahannya, begitu juga orang kaya bukan untuk di ambil hartanya akan tetapi agar para orang kaya
dapat mentho'ati amanah Allah SWT dengan hartanya. Sehingga tidak mengherankan apa bila para pejabat, para Ali Ulama, orang kaya, artis, orang miskin, preman dll. semuanya sama sama amalkan Agama dengan sempurna, dan apa bila para Alim Ulama, pejabat pemerintah, telah ambil bagian kerja bersama mereka, memiki ke tho'atan yang tinggi kepada para Ulama mereka di India dan Pakistan, sehingga mereka sangat mudah di arahkan. Berbeda dengan yang terdapat pada harokah lain, yang nampaknya semacam orang taat namun setelah di amati, dia hanya takut kepada ulamanya sehingga jika berada didepan sang ulama seolah menyembah nyembah padanya dan setelah jauh berani berbuat ma'siat dan berbuat DHOLIM.

10. DAKWAH JAMAAH TABLIGH TIDAK MEMINTA UPAH

Mereka hanya minta bayaran hanya dari Allah saja, dan tidak ada maksut untuk mengambil uang dari Mad'u ( Orang yang di Da'wahi ). Dan inilah yang menyebabkan mereka banyak di tetang oleh orang yang menjadikan dakwah sebagai mata pencaharian, dan mereka merasa ter-usik dengan kehadiran Jama'ah, sehingga mereka menghalangi Jama'ah di dalam kampung nya, mereka katakan: ini garapan saya dan di sini sudah alim semua, makanya kamu jangan Dakwah di sini ! Tetapi kebanyakan Ustadz, penceramah yang telah ikut Jama'ah Tabligh baru tahu bahwa selama ini mereka bukanlah Da'i yang betul, akan tetapi hanya sebagai Mad'u (orang yang di di dakwah), karena mereka dakwah jika ada panggilan dan kalau ada duwitnya saja. Bahkan meeka berkelakar: Dulu kami setelah ceramah pulang kerumah, Istri saya Tanya Entuk Piro (dapat berapa)? akan tetapi setelah ikut Da'wah yang betul, ("Jama'ah Tabligh") maka pertanyaan istri saya berubah balik kanan Tanyanya Entek Piro (Habis berapa) duitnya ?

11. JAMA'AH TABLIGH TIDAK TERKESAN DENGAN JASA DAN PUJIAN ORANG

Pada suatu saat ada satu gerombol orang yang menyatakan dirinya sebagai ustadz yang mewakili anak buah masing masing dari beberapa harokah datang ke Markaz mereka di Jawa Timur yang katanya ingin memperbaiki Akidah dan Syariah Jama'ah Tabligh yang secara keseluruhan. Orang orang itu bertanya tentang hukumnya Huruj yang menurut mereka katanya Bid'ah dan Haram yang mencelakakan keluarganya kepada seorang yang sedang duduk asyik memutar seuntai tasbih kecil. Kamu tahu tidak barang macam begini ? Tanyanya dengan suara lumayan keras nyaris berteriak sambil merampas tasbih itu dan melemparkannya ketumpukan alas kaki di luar Masjid. Dengan sedikit terperanjat sambil melongo menatap orang yang tiba tiba hadir tanpa ucapan salam itu sejenak. Dengan segera ia mendahului mengucapkan salam dengan Fasyich dan sempurna sambil mengulurkan tangannya untuk mengajak berjabatan, namun untuk yang ke dua kalinya laki laki itu terperanjat di sebabkan oleh jawaban salamnya yang Ihlas di jawabnya dengan
ucapan "ALAIKASAAM" dan uluran tangannya dengan menjauhkan diri sambil menyebunyikan tangannya kebalik punggungnya. Dengan serentak orang orang yang berjulah 16 itu terkepung sangat rapat bukannya mau mengeroyok untuk memukuli orang asing itu, namun sangat mentakjubkan sekali, sehingga membuat rombongan orang asing bingung dan sangat keheranan sambil memasang kuda kuda. Bagai mana tidak, mereka yang mengepung orang orang asing itu hampir berbarengan mengucakan salam sambil tersenyum penuh rasa bersahabat duduk bersila dan sebagian IFTIROS rapi. Tuan tuan silahkan duduk kami menghormati tamu kami tentunya ada maksud baik karena Allah ! Sambil tersenyum manis mempersilahkan dengan sopan. Dalam keadaan bingung berkepanjangan orang asing itu duduk satu persatu. Belum habis rasa herannya datanglah beberapa orang petugas Hidmad membawa makanan kecil dan buah buahan. Tak lama kemudian setelah mempersilahkan makan para tamunya laki lembut itu membuka Muqoddimah tentang Kebesaran Allah dan
dan mengecilkan Mahluq dengan uraian Maksud Hidup Ummat Nabi Muhammad SAW laki laki lembut itu yang ternyata adalah salah satu dari Syuroh Masjid yang menjadi Markaz mereka lalu mempesilahkan menyampaikan maksud kedatangannya. Melihat tamu tamunya bingung saling tunjuk dan saling menyuruh untuk berbicara, Suroh Masjid bertanya dengan nada bijak: siapa orang yang di tunjuk sebagai Mutakallim di antara kalian saat musyawaroh tadi ? Maksudnya apa ? Tanya salah satu tamu asing itu dengan nada tinggi. Siapa yang menjadi amir di antara kalian ? Tamu tamu itu saling colek dan menatap dengan temannya, akhirnya orang yang berbicara pertama kali tadi angkat lagi: Amir amir kami tidak ada yang ikut kalau hanya menghadapi orang orang JT jawabnya agak keras. Jadi di antara kalian tidak ada yang bertindak sebagai Amir tanya Syuroh Masjid lagi. Lalu apa maksud kedatangan kalian kemari ? Apa Hukumnya Huruj yang Tabligh kerjakan dan tunjukkan Dalilnya ! Hanya itu saja: Tanya Syuroh sambil tersenyum

Di antara kalian ada yang Hafidz Qur'an atau Hafidz 7500 Hadits ? Gak ada katanya setelah saling bisik antara tamu asing itu. Ada yang Hafidz Suroh At Taubah dari ayat 1 sampai ayat 24 ? Ternyata jawabannya sangat aneh dan mengejutkan para hadlirin hampir separuh di dalam Masjid itu. Untuk apa ? Menyadari kekeliruan ucapan temannya tamu tamu asing itu hanya saling bertatapan saja. Mari kita tunda dulu sejenak hayo pindah kesana sebentar nanti kembali kesini lagi kita nikmati apa adanya ! Para tamu itu terkesima melihat kearah yang di tunjukkan oleh sesepuh Masjid itu. Entah terkejut untuk yang keberapa kalinya para tamu asing itu setelah di cerek/moci besar dan bersih berisi air dan timba besar yang kosong. Mari cuci tangan ajak orang di hadapannya. Dengan masih terheran heran melihat hamparan plastik seperti sajadah panjang berderet deret memenuhi lebar Masjid besar itu di kelilingi orang orang yang saling berhadapan dan tiba tiba terdengar kur Do'a makan di belakang punggungnya.
Bagaikan mendengar ledakan dahsyat seretak menoleh kebelakang melihat orang orang yang mengucapkan Do'a makan itu. Setelah tiba gilirannya pada dirinya paratamu asing itu sangat terkesima hidangan nasi dengan lauk 4 kepala kambing lengkap daging bagus dan jeroannya serta masing masing segelas susu segar dengan masakan ala Pakistan. Dari keheranannya hingga terkejut mana kala Syuroh Masjid itu mempersilahkan makan. Setelah selesai para tamu itu di ajak keruang Ulama yang cukup luas 11x25m dan di situ sudah banyak orang orang Arab, India, Pakistan, Bangladesh, Amerika, Australia, England Thailand, Malaysia, Singapura yang terdairi 17 rombongan dari 21 Negara yang sedang menunggu waktu Jurur/ ljtima' yang tinggal 6 hari lagi. Makin bertambah bingung para tamu asing itu, menghadapi kenyataan di depan matanya. Di dalam ruangan itu tidak ada pembicaraan lain terkecuali hanya berkenalan dan maksud dan tujuan keluar di Jalan Allah.

No comments:

Post a Comment