Sunday, July 26, 2009

Raiwind

MARKAZ REIWIND DI LAHORE


Reiwind berada di daerah Wilayah Lahore. Dari kota Lahore dengan mengendarai sebuah bus kita akan sampai di kota itu dalam waktu lebih kurang setengah jam di Markaz yang mampu menampung sekitar 20.000 Jama'ah setiap hari. Tampak setiap harinya orang berda di dalamnya sangat sibuk dengam amal. Tidak ada suatu perkara dalam urusan tetang Dunia yang di bicarakan. Musyawaroh Agama di lakukan setiap harinya sekitar 2 jam pada jam 8-9 pagi. Sepuluh ribu orang setiap hari orang yang di hantar untuk keluar di Jalan Allah setiap harinya baik dari dalam maupun luar Negeri. Dalam pada hari itu juga ada 10.000 orang setiap hari masuk setelah selesai bergerak keluar di Jalan Allah. Suasana seperti ini para Shohabt Nabi dalam mempersiapkan Jihad akan nampak di sana. Setiap subuh Masyech mereka yakni Syech Abdul Wahab memberi ceramah pentingnya Usaha atas Agama. Jam 10 di berikan Bayan Nasehat bagi yang mau keluar di Jalan Allah yang di namakan Bayan Hidayah. Ada puluhan halaqoh di dalam Markaz baru

berakhir setelah jam 12 malam di musim panas dengan pebacaan kitab Hayatusshohabah. Ada 6 amalan Ijtima'iyat dalam Markaz yakni: 1. Musyawaroh harian. 2. Bayan Hidayah. 3. Ta'lim ba'da dhuhur. 4. Bayan ba'da asyar. 5. Kargozari laporan perjalanan selama keluar di Jalan Allah. Ta'lim akhir. Para Ulama di sana menekankan selalu hadlir di dalam Majlis Ijtima'iat amal, bahkan Syech Ihsan dalan ceramahnya selalu mengatakan : Siapa yang tidak hadlir di dalam 6 amalan Ijtima'iat Markaz, maka sebenarnya Hakekatnya tidak pernah datang ke Reiwind. Jika memperhatikan Markaz mereka di Reiwind kita akan tercengang dibuatnya. Bagai mana tidak ? Para tamu yang berjumlah lebih dari sepuluh ribu orang setiap hari di jamu makan gratis dengan lauk pauk daging yang sangat mewah setiap hari 3 kali, minum susu asli/ cae pagi sore. Belum lagi listrik, mereka yang begitu banyak penggunaannya untuk mandi, cuci dan minum. Air minum dan kran di sana terasa hangat pada saat musim dingin dan terasa dingin di musim

pada musim panas. Ahli Dunia akan berfikir bagai mana cara manajemennya ? Padahal Reiwind bukalah pabrik yang punya product yang bisa di jual untuk menbiayai operasional. Di sana hanya kita temui orang sangat sibuk 24 jam fikirkan Agama saja, dengan suara Da'wah antar mereka dengan terjemah bahasa masing masing yang terdengar seperti lebah orang berbicara tetang kebesaran Allah dan pentingnya Iman dan 'Amal Sholeh, saling senyum, salam, ikrom terlihat disana. Mungkin tidak ada satu Negara manapun yang akan sanggup membuat seperti mereka dalam melayani tamu tamu yang begitu banyak.

MARKAZ KEBON JERUK JAKARTA INDONESIA

Jalan Hayam Wuruk di wilayah Kebon Jeruk Jakarta banyak sibukkan dengan segala macam urusan duniawi dan erial perkantoran, perniagaan bahkan aktif dengan urusan yang segala macam cara dan tidak ada batasan antara halal dan harom. Di tengah tengah hiruk pikuknya orang orang yang gila dunia berdiri tegar sebuah Masjid kuna yang bangun oleh seorang China Muslim yang pernah mengalami beberapa kali rehabilisasi dan perluasan seiring dengan perkembangan penduduk di sekitar Masjid Jami' itu. Di kiri Masjid itu terdapat sebuah Kuburan, itulah Kubur orang yang berjasa membangun Masjid tua itu. Jika kita masuk dari pintu belakang, dan jika kita masuk dari pintu depan, Kuburan itu berada di sebelah kanan Masjid itu. Di situlah pulalah Markaz Jama'ah Tabligh untuk wilayah Indonesia berhimpun. Makam ini tadinya berda di Masjid, akan tetapi karena kebutuhan Jama'ah yang sudah tidak tertampung lagi, maka Masjid itu di perlebar. Sekarang Makam itu di batasi oleh pemisah dinding antara Masjid dengan
dengan Makam. Apa bila kita berada di dalam Masjid kita tidak percaya bahwa di sekitarnya ada Makam sebab luar dinding kanan Masjid masih ada ruang untuk ber-Wudlu. Jika orang baru datang kesana maka tidak akan tahu kalau di dekat tempat Wudlu adalah makam. Tidak ada orang yang khusus kesana untuk menziarai Makam itu, bahkan di larang keras. Karena Makam dan Masjid merupakan cagar budaya yang menjadi aset Pemerintah Ibu Kota yang harus sama sama di jaga kelestariannya. Tidak sedikit orang bingung jika di tanya tetang Makam. Bahkan banyak orang Tabligh yang berasal dari daerah, tidak tahu kalau di situ ada kuburan.

MALAM MARKAZ JAMA'AH TABLIGH

Pada umumnya merka berkumpul seminggu sekali dalam Ijtimaiat 'Amal (di Pakistan di kenal dengan istilah Shabi Jummat ). Di seluruh Markaz Dunia dan Negara Negara mengadakan pertemuan pada Malam Jum'at, seperti di Tonggi Bangladesh di Yalla Thailand di Sripetaling Malaysia di Masjid Anggoliya Singapura di Masjid Baitur Rohman Shin Kiang China di Masjid Nabawi dan Jeddah Saudi Arbia di Masjid Jami' Kebon Jeruk jika di Indonesia, sedangkan Markaz daerah Malam Ahad dan Sabtu contonya seperti di Sukabumi pada Malam Ahad di Bogor pada Malam Ahad di Tanggerang pada Malam Sabtu dll. Di Markaz Indonesia berada Masjid Jami' Kebon Jeruk Jakarta setiap Malam Jum'at yang hadir tidak kurang sekitar 4000-6000 kadang kala sampai mencapai 9500 orang. Mereka ada yang berpakaian Militer, Police, Pegawai Kantor, pada umumnya memakai Ghomis yang berwarna putih. Tidak ada Komando khusus untuk berpakaian, akan tetapi pada umumnya mereka menggunakan model Jubah atau Thob dan Ghomis Pakistan.

Di luar Negeri sendiri Malam Markaznya sama di adakan pada malam Jum'at. Bahkan di Makaz Sri Petaling yang sanat megah sekali yang hampir Istiqomah di Sholati oleh Sulthon Malaysia. Di Karachi hadlir dalam Malam Markaz lebih dari 23000 orang. Di Peshawar sampai di adakan 2 kali malam Markaz yakni Jum'at dan Sabtu karena membluaknya orang hadlir, padahal betapa besarnya Markaz di sana. Di Faishol Ahad sampai di dirikan Markaz baru, karena tidak muatnya lagi menampung Jama'ah. Bayangkan saja kekuatan Amal Ijtima'at yang mereka buat setiap malam Jum'at yang bersambungan antar Negara dalam satu Amal yang sama, apakah hal ini tidak menarik pertolongan Allah SWT ? Bukankah Tangan Allah akan datang bersama Al Jama'ah. Jama'ah adalah sebuah kumpulan orang orang yang ber-Iman yang dalam satu fikir, satu hati, dan satu usaha, satu kerja.

TATANGAN JAMA'AH TABLIGH

Menurut Ulama' mereka, yakni Syech Yusuf al Khan Dahlavi bahwa tantangang kerja Tabligh datangnya bukanlah dari para peminum khamer atau ahli maksiat, akan tetapi tantangannya adalah dari orang Dakwah itu sendiri yang sangat ambisi ingin jadi pemimpin, dan orang orang MUNAFIEK yang sangat HASAT patut di curigai keislamannya yang nampaknya akan tetapi memakai atribut islami dan menyeru orang agar beribadat saja, dengan dalih melakukan islam yang asli. Mengajak orang hanya Sholat saja, Dzikir dsb. akan tetapi tidak menyuruh orang untuk ber-Da'wah kembali. Dia Sholat dan mengajak orang lain untuk Sholat juga. Bahkan dia mengatakan kerja Dakwah adalah Bid'ah

KRITERIA PARA PENENTANG JAMA'AH TABLIGH

Tidak semua penentang Jama'ah Tabligh adalah penentang HAKIKI, akan tetapi kebanyakan mereka setelah begitu keras menentang Jama'ah yang datang ke tempat mereka, lama kelamaan hati mereka menjadi lembut setelah melihat Ahlaq para Jama'ah. Bahkan tak jarang mereka pada akhirnya bergabung dengan para Tablighin dan membuat kerja Da'wah atau keluar di Jalan Allah, untuk menyebarkan Agama Allah. Adapun pada Umumnya Kriteria para penentang Jama'ah Tabligh, sebagai berikut:

1. ORANG YANG CINTA KEPADA AGAMA

Yakni para Ustadz dan orang yang memiliki Ilmu Agama, di mana dia di percaya di suatu kampung sebagai penghulu atau Ulama di tempat tersebut. Mereka menghalangi Jama'ah karena khawatir tersebarnya ajaran sesat di tempat mereka. Karena ketidak tahuan mereka terhadap Jama'ah Tabligh dan kehati hatiannya di dalam mengemban Amanah Agama agar Ummat tidak tersesat. Biasanya type yang seperti ini karena keihsanan mereka dan mereka sangat Tabayyun dengan dengan Jama'ah, yang pada akhirnya Allah melembutkan hati mereka, dan membiarkan Jama'ah membuat dan menjalakan program di tempat mereka sambil mengawasi. Ketika tidak terlihat perbedaan dalam ajaran mereka sendiri, barulah mereka menerima Jama'ah. Hal banyak sekali terjadi di daerah Jawa Timur dan Madura.

2. ORANG YANG CINTA KEPADA BANGSANYA

Umumnya mereka adalah para perangkat RT sampai Kecamatan keatas sampai ke Pemda di mana mereka sangat khawatir aliran sesat masuk kedaerah mereka. Sehingga kadang kala mereka sampai mewajibkan surat jalan dan kartu tanda KTP dsb. Setelah semua berkas persyaratan yang di minta terpenuhi, barulah mereka menerima, dan tidak jarang ketika mereka melihat perubahan besar masyarakat yang terjadi di tempat mereka, barulah mereka betul betul simpati kepada Jama'ah, bahkan sebagian besar dari mereka ada yang langsung ikut ambil bagian bersama Jama'ah. Hal ini sangat banyak terjadi di daerah daerah seperti Sulawesi Selatan, Sumatera Barat dll

3. HAROKAH ISLAM YANG MEMPUNYAI GERAKAN POLITIK

Di karenakan Jama'ah Tabligh tidak berpolitik dan bergerak terus menyebarkan ajarannya kepada Ummat Islam secara terbuka, maka hal ini potensi akan mengurangi suara mereka dalam PEMILU nanti. Jama'ah Tabligh tidak bisa di perlakukan seperti organisasi lainnya yang bisa di jadikan kantong suara dengan cara bergaining politik yang akan memberikan jabatan kepada Pimpinan Organisasi. Sehingga Sang Pemimpin akan menganjurkan anggotanya memilih salah satu Partai Politik dalam PEMILU. Tidak ada satu Ucapanpun yang mengomentari tetang PEMILU, Politik di antara mereka, dan tidak ada anjuran untuk memilih partai tertetu. Bahkan pada saat PEMILU pun mereka tetap sibuk menghantarkan Jama'ah dan tidak terkesan dengan suasana PEMILU. Karena menurut mereka pemimpin yang adil jujur dan Amanah sayang rakyat, akan Allah hadirkan mengikut dalam Amalan orang orang Islam. Jika Ummat Islam mentho'ati Allah SWT, tidak ma'siat lagi maka berbagai Rohmat yang akan turun adalah di berikannya pemimpin yang sayang

kepada mereka. Jika orang Islam maksiat, tidak mentho'ati perintah Allah SWT maka biarpun pemimpin yang di anggapnya adil adil, jujur, sholeh maka lambat laun pemimpin itu akan rusak juga. Mereka meyakini ketho'atan datangnya bukan dengan benda dan kekuasaan, akan tetapi nanti akan datang dengan USAHA DA'WAH.

4. HAROKAH HAROKAH KAJIAN YANG MENGATAS NAMAKAN AL QUR'AN DAN HADITS

Mereka mengatakan bahwa Jama'ah Tabligh ahli Bid'ah ternyata semuanya 100% tidak betul dalam Uluhiyyah dan tanpa Ilmu dalam Ibadat. Hal ini sangat wajar bila di oleh orang buta tanpa tongkat, dan juga dari kacamata yang hanya Ta'rif Ilmu seperti mereka. Ibarat orang sekolah maka di namakan pelajar adalah orang yang hanya sekolah saja sedangkan orang yang tidak sekolah walaupun bisa baca tulis, juga bisa service mobile, electronik, bangunan rumah dsb, tetaplah bukan di namakan pelajar. Orang orang yang terlibat dalam satu kajian menganggap orang ber-ilmu adalah orang orang yang ikut dalam kajian mereka saja. Sedangkan orang yang tidak ikut dalam kajian mereka, biarpun mengerti fiqh, qiro'at dsb tetap bukanlah orang yang ber-llmu di mata mereka. Kekerdilan dan betapa Piciknya dalam berfikir sangat terlihat di antara para pengkritik dan yang seolah ingin mematikan Sunnah yang di 'Amalkan oleh Jama'ah Tabligh, seolah olah tidak syah karena tidak belajar pada mereka.

Bahkan ada golongan yang sangat berani berfatwa bahwa Jama'ah Tabligh bukan golongan yang beraqidah Ahli Sunnah Wal Jama'ah. Memang Jama'ah Tabligh tidak pernah mengekspose kata Ahlus Sunnah Wal Jama'ah akan tetapi dari mata kita dapat melihat bahwa mereka meng-Amalkan Sunnah Nabi SAW dengan Istiqomah dan mereka hidup di dalam Jama'ah orang orang Islam tanpa di batasi dengan territorial apapun. Mereka tidak menyadari bahwa air yang mereka minum berbeda. Mereka minum dari sumber 'Ulama' Syeh Syeh yang ingin membasmi dan memerangi Bid'ah dalam arti Madzhab yang empat termasuk Siah dan hanya mau kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah. Sedangkan orang orang Tabligh di Khurosan ( India, Pakistan, Bangladesh, Iran, Afganistan, Turki ) adalah orang minumnya dari sumber Hanafi. Mereka tidak pernah meninggalkan Madzhab bukan karena tidak pakai Al Qur'an dan Hadits.

Jujur saja jika orang mengaku beragama Islam, di dalam memahami Al Qur'an dan Al Hadits tanpa melihat Ulama maka itu semua adalah hasil pemecahan sendiri. Dan barang siapa yang memecahkan Kalam Allah dan Rosul-Nya dengan menurut akal dan nafsunya sendiri, maka ia sesungguhnya ia adalah berguru kepada keturunan Malaikat AZAZIL atau SYAITHON.

Di antara mereka ada yang memberi tamsil: Jika orang ingin mencari Bakul yang terbuat dari bambu apakah bisa dia dapatkan di kebun bambu ? Walaupun bakul itu terbuat dari bambu, akan tetapi untuk mencarinya bukanlah di kebun bambunya melainkan harus ke pengrajin bakulnya. Begitu pula 'Amalan Agama walaupun dari Al Qur'an dan Al Hadits akan tetapi kita tidak bisa beribadah dengan langsung menggunakan Al Qur'an dan Al Hadits, akan tetapi harus melihat atau melalui 'Alim 'Ulama sebagai mana beliau beramal, karena Al 'Ulma'u Warosatul Ambiya'. Para ahli anti Bid'ah sangat sering mengatas namakan SyeikhuI Islam Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qoyyim padahal orang Tabligh pun memakainya kitab Fadhilah Amal, dan lihatlah dalam Fadhilah Dzikir dengan seksama.

No comments:

Post a Comment